Baca Juga: The 1st Tourism Working Group KTT G20 Fokuskan 5 Pilar Aksi
"Pekan ini jadi semacam jembatan beralih ke masyarakat tangguh supaya korban jiwa bisa kita kurangi saat bencana serta mengembangkan model ekonomi alternatif sambil ikut melestarikan lingkungan," ucap Edward.
Pekan masyarakat Tangguh akan diisi dengan webinar diskusi, penanaman pohon, sharing antar komunitas, workshop pembibitan, lokakarya pengolahan produk pasca panen sampai pengolahan limbah untuk berbagai kebutuhan dan berbagai acara lain. Puncaknya akan digelar di Kulidan Kitchen.
Baca Juga: Viral di Medsos, Bule Panjat Pohon Sakral Tanpa Busana, Dideportasi Usai Minta Maaf
Menurut Edward model-model masyarakat tangguh dan lestari tidak diketahui atau kurang diinformasikan ke publik.
Dengan pekan Masyarakat Tangguh mereka yang sudah berhasil bisa berbagi pengalaman sehingga model-model serupa bisa diduplikasi dengan penyesuaian - penyesuaian sesuai kondisi di wilayah masing-masing.
Baca Juga: Pukul Anak Tetangga Sampai Benjol, Opa Diamankan Polisi Kena Pasal Perlindungan Anak
Beberapa pembicara yang akan mengisi Pekan Masyarakat Tangguh antara lain penggiat food forest Roberto Hutabarat, penggiat kebun komunitas dan urban farming I Gede Mantrayasa, pendamping petani dari Flores Timur Melki kolibaran, penggiat organik dari Organics Island Ramadani Yudha serta beberapa pembicara lainnya.
"IDEP bersama kawan-kawan jejaring ingin menyajikan topik yang konkrit karena pengalaman pendampingan di masyarakat perlu dilakukan dengan memberikan contoh," ucap Edward.***