Utang Menumpuk karena Cuaca Ekstrem di Bali, Nelayan Tradisional Pasrah

- 10 Januari 2023, 08:11 WIB
Salah seorang nelayan di pantai Kedonganan Bali, Madrasi (37)
Salah seorang nelayan di pantai Kedonganan Bali, Madrasi (37) /Dok. INDOBALINEWS/ Saifullah

INDOBALINEWS - Cuaca ekstrem di Bali yang terjadi dalam dua pekan terakhir menyebabkan banyak kerugian. Pengaruhnya tidak hanya mendatangkan kerusakan secara langsung, namun juga memberikan dampak kepada pendapatan warga khususnya nelayan. 

Hal ini dialami para nelayan di lepas pantai Kedonganan Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung Bali. Para nelayan yang menggantungkan hidup dari hasil melaut, terpaksa harus berhutang untuk biaya hidup sehari-hari menyusul cuaca ekstrem di Bali yang melanda wilayah tersebut sejak 23 Desember 2022 lalu.

"Bon dulu sama bos Ro.500.000 gitu untuk bertahan hidup nanti kalau sudah kerja dipotong Rp. 100.000 tiap dapat nda dipotong langsung semua hari itu," kata Madrasi di pantai Kedonganan Selasa, 10 Januari 2023.

 

Baca Juga: Akibat Cuaca Ekstrem, Harga Ikan Naik Rp10.000 per Kilogram di Pasar Ikan Kedonganan Bali

 

Madrasi, tergolong nelayan tradisional. Peralatannya cuma perahu atau sampan berukuran kecil, panjang sekitar 2 sampai 3 meter. Untuk memudahkan saat melaut, Madrasi sudah mulai menggunakan mesin ketinting. Alat tangkapnya hanya kail dan jaring.

Madrasi mengatakan selama tidak melaut akibat cuaca ekstrem di Bali, dirinya mengisi waktu luang melakukan pengecekan dan perawatan peralatan, bersih -bersih perahu, cek mesin, alat tangkap ikan sehingga siap digunakan ketika badai mereda.

 

Halaman:

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x