INDOBALINEWS - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel berpendapat, APBN sebaiknya difokuskan untuk memulihkan ekonomi, membangun infrastruktur dasar, dan membangun Ibukota Negara yang baru, dibandingkan membiayai proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.
“Kereta cepat biar kita serahkan ke investornya. Ini sesuai dengan ide awal yang berprinsip business to business,” katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Hal itu disampaikan menanggapi kebijakan pemerintah yang akhirnya akan menggelontorkan dana APBN untuk menyuntik pembiayaan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Baca Juga: Gede Pasek Suardika Pimpin Partai Kebangkitan Nusantara
China memenangkan persaingan dengan Jepang dalam pembangunan kereta cepat sepanjang 142,3 km tersebut.
Waktu itu, katanya, Jepang mengajukan proposal dengan nilai 6,2 miliar dolar AS, sedangkan China mengajukan 5,5 miliar dollar AS.
China juga menang, karena tak meminta jaminan pemerintah, tak ada keterlibatan APBN, dan skema business to business.
Namun kemudian biayanya membengkak menjadi 6,07 miliar dollar AS, dan kini bengkak lagi menjadi 7,97 miliar dollar AS.
Baca Juga: 803 Peserta Ikuti Bhayangkara Festival Mural 2021