INDOBALINEWS – Kondisi hari raya Galungan dan Kuningan biasanya menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh pengusaha kue. Meningkatnya permintaan kue tentu menjadi alasan mendasar setiap kali hari besar tiba.
Baca Juga: Bandara Ngurah Rai Bali Raih 3 penghargaan ACI 2020
Namun di tengah pandemi kali ini harapan itu pun harus dikubur yang permintaan jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Seperti yang dirasakan oleh salah seorang pelaku usaha kue rumahan, Ni Gusti Ayu Agung Mas Rosiana.
Saat ditemui di Denpasar, Sabtu, 19 September 2020. Wanita yang tinggal di Tabanan ini mengatakan penurunan penjualan mencapai 50 persen dibandingkan dengan permintaan pada Galungan sebelumnya. “Sangat terasa sekali penurunannya,” katanya kepada indobalinews.com.
Baca Juga: 7 Titik Pertashop Tersebar di Bali, Permudah Akses Energi ke Pelosok
Selain daya beli yang menurun, menurut wanita yang juga seorang musisi Bali ini, merebaknya pedagang kue dadakan. “Kita tahu semua terkena imbas dari pandemi, dan persaingan juga semakin tinggi,” paparnya.
Wanita yang memulai usaha kue sejak 2003 ini pun mengakui sebelum pandemi ia bisa menerima pesanan hingga 200 lebih selama dua hari yakni senin sampai selasa sebelum hari raya Galungan.