IAEA Harus Mengakses Penggunaan Tenaga Nuklir di Kapal Selam Australia

- 23 September 2021, 18:20 WIB
Badan Energi Nuklir Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) harus mengakses penggunaan nuklir di kapal selam bertenaga nuklir milik Australia nanti. (Foto ilustrasi)
Badan Energi Nuklir Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) harus mengakses penggunaan nuklir di kapal selam bertenaga nuklir milik Australia nanti. (Foto ilustrasi) /Pixabay/

INDOBALINEWS - Badan Energi Nuklir Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) harus mengakses penggunaan nuklir di kapal selam bertenaga nuklir milik Australia nanti.

Pernyataan ini disampaikan oleh perwakilan Iran di IAEA Kazem Gharibabadi pada hari Rabu kemarin.

"Australia harus memenuhi aturan keamanan yang ditetapkan IAEA. IAEA harus mengakses pada Highly Enriched Uranium (HEU) atau pengayaan uranium sesuai dengan yang ditetapkan dan sesuai waktu yang tepat. Tidak bisa tidak dalam hal ini," kata Gharibabadi, dikutip dari Sputnik pada Kamis, 23 Seeptember 2021.

Baca Juga: Anak Main Korek Api Dekat Bensin, 6 Warung Habis Terbakar 3 Orang Terluka

Gharibabadi menyatakan negara yang selama ini menekan Iran untuk menghentikan pengayaan uranium di atas 60% yang dipakai untuk kepentingan kemanusiaan dan keperluan perdamaian, justru menyetujui penjualan kapal selam bertenaga nuklir kepada Australia, dimana penggunaannya di atas 90% HEU bahan bakarnya.

Gharibabadi menegaskan keyakinan Iran bahwa setiap anggota IAEA memiliki hak untuk mengejar program nuklir untuk kepentingan damai, terlepas dari tingkat pengayaannya, namun berdasarkan kebutuhan dan tetap memperhatikan keamanannya.

Dia juga mendesak Inggris dan AS untuk berhenti gunakan standar ganda dan kemunafikan dan menghindari kewajiban mereka yang ditetapkan oleh perjanjian non-proliferasi dengan dalih masalah strategis.

Baca Juga: Mengenal Prinsip-Prinsip Investasi

Tanggal 15 September 2021 AS dan Inggris mengumumkan kemitraan keamanan strategis dengan Australia dengan nama AUKUS, di mana Australia akan memperoleh kapal selam tenaga nuklir dari Amerka.

Para pengamat menyatakan keprihatinannya atas terbentuknya AUKUS ini yang dikatakan akan memicu perlombaan senjata nuklir di kawasan Indo Pasifik serta merusak era nonproliferasi.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Sputnik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x