Italia tak Akui Taliban Tapi Harus Bantu Afghanistan

- 27 September 2021, 07:43 WIB
Taliban berjalan saat mereka merayakan gencatan senjata di distrik Ghanikhel di provinsi Nangarhar, Afghanistan 16 Juni 2018.
Taliban berjalan saat mereka merayakan gencatan senjata di distrik Ghanikhel di provinsi Nangarhar, Afghanistan 16 Juni 2018. /REUTERS/Parwiz

INDOBALINEWS - Italia tidak mengakui pemerintahan Taliban, tetapi Afghanistan harus dibantu untuk bisa menerima dukungan keuangan di mana aset-aset Afghanistan telah dibekukan sejak Taliban berkuasa.

Negara di dunia harus mencegah keuangan Afghanistan kolaps guna menghindari timbulnya migran yang masif.

Hal itu dikemukakan oleh Menlu Italia Luigi Di Maio dalam wawancara dengan Televisi Rai 3 hari Minggu, dikutip dari Al Jazeera 27 September 2021.

Baca Juga: Turki Minta Amerika Serikat Angkat Kaki Dari Suriah dan Irak

"Mengakui pemerintahan Taliban itu tidak mungkin karena ada 17 teroris di antara para menterinya," kata Luigi Di Maio.

"Jelas kita harus jaga Afghanistan dari ledakan arus migrasi yang tidak terkendali yang bisa mengacaukan negara-negara tetangga,” imbuh Menlu Italia yang memimpin pertemuan menlu G20 di New York pekan lalu.

"Ada beberapa cara untuk menjamin dukungan keuangan tanpa harus memberikan langsung kepada Taliban. Kita juga sepakat bahwa sebagian dari bantuan kemanusiaan harus ditujukan untuk perlindungan perempuan dan anak," tambahnya.

Italia saat ini memimpin pertemuan tahunan G20 dan sedang mengupayakan diadakannya KTT khusus untuk pembahasan Afghanistan.

Baca Juga: Konsep Digital ‘Welfare State’ Atasi Bahaya Digitalisasi

Halaman:

Editor: Riyanto

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x