Datuk Jasni Matlani: Puisi Esai Sesuai yang Dicari Panitia Hadiah Nobel

- 20 Januari 2022, 20:20 WIB
Alfred Nobel
Alfred Nobel /Satupena

 

 

INDOBALINEWS - Puisi esai bukan sekadar genre baru, tetapi batasan kandungan puisi esai, yang digariskan oleh Denny JA,  juga sejajar atau seiring dengan yang dicari panitia penghargaan Nobel Sastra, yaitu mengangkat tokoh yang memperjuangkan faktor kemanusiaan tanpa diskriminasi, dan inovasi kemakmuran.

Hal itu ditegaskan Datuk Jasni Matlani, Presiden Badan Bahasa dan Sastra, Sabah – Malaysia, sebagai narasumber dalam webinar di Jakarta, Kamis 20 Januari 2022 malam.

Webinar itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia, Satupena dengan pemandu diskusi adalah Swary Utami Dewi dan Elza Peldi Taher.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani dan BPK Teken Kesepakatan Pemeriksaan Perpajakan

Menurut Datuk Jasni Matlani, panitia Nobel mencari pemenangnya dari kalangan mereka yang melakukan riset, menciptakan teknik baru dan luar biasa, serta memberi sumbangan besar kepada masyarakat.

Semua ciri ini sukses dikerjakan oleh Denny JA, baik dalam karya sastra maupun gerakan perjuangannya.

“Maka, jika ada prediksi atau ramalan bahwa Denny JA dicalonkan untuk hadiah Nobel Sastra, itu wajar saja,” tutur Datuk Jasni, yang juga Presiden Komunitas Puisi Esai ASEAN.

Datuk Jasni mengakui, dalam perjuangan memajukan puisi esai, sudah pasti Denny JA dan puisi esai mengalami pasang-surut.

Halaman:

Editor: Riyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x