Kepemimpinan Indonesia di G20 Diharapkan Bantu Negara yang Sedang Hadapi Krisis

- 17 Juli 2022, 19:41 WIB
Presiden Jokowi menerima kunjungan delegasi IMF yang dimpimpin Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Minggu 17 Juli 2022, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar. /BPMI Setpres/Muchlis Jr
Presiden Jokowi menerima kunjungan delegasi IMF yang dimpimpin Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Minggu 17 Juli 2022, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar. /BPMI Setpres/Muchlis Jr /

INDOBALINEWS – Kiprah Indonesia dalam presidensi G20 diminta ikut membantu sejumlah negara yang sedang menghadapi krisis.

Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut kepemimpinan Indonesia dalam G20 diharapkan mampu mendorong para pemimpin negara G20 mendukung langkah institusi yang memiliki kemampuan membantu negara yang berada di ambang krisis.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan IMF juga akan melakukan langkah untuk membantu negara-negara miskin menghadapi kondisi yang luar biasa berat.

Baca Juga: Potensi Indonesia Alami Resesi Kecil, Menko Perekonomian Airlangga: Situasi Domestik Kita Relatif Baik

“Ibu Kristalina (Direktur Pelaksana IMF, Red) tadi menyampaikan bahwa IMF akan melakukan langkah untuk bisa membantu negara-negara miskin tersebut yang akan menghadapi kondisi yang luar biasa berat. Nah ini, kepemimpinan Indonesia nanti di bawah Bapak Presiden Jokowi pada saat pertemuan G20 diharapkan bisa pimpinan-pimpinan dari negara G20 akan mendukung langkah dari institusi-institusi yang memiliki kemampuan untuk membantu negara-negara yang sedang menghadapi krisis,” kata Sri Mulyani seusai mendampingi Presiden Jokowi menerima Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Minggu 17 Juli 2022.

Sri Mulyani menyebut IMF menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa situasi inflasi yang melanda berbagai negara telah menyebabkan bank-bank sentral mengeluarkan kebijakan menaikan suku bunga.

Maka, kemungkinan berbagai negara miskin yang sekarang sudah dalam kondisi sangat rawan akan berada dalam kondisi yang makin sulit, terkena krisis pangan, dan terkena juga kemungkinan krisis keuangan.

“Seperti sekarang ini terjadi di berbagai negara Afrika dan juga bahkan negara seperti Srilanka, ini akan menjadi sangat penting karena jangan sampai kemudian kemampuan dunia internasional untuk mencegah krisis menjadi makin lemah dan menyebabkan risiko makin tinggi,” ujarnya.

Baca Juga: Apri dan Fadia Kalahkan Ganda China, Rebut Gelar BWF World Tour Kedua Kalinya

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x