INDOBALINEWS -Bangkok bergolak, ribuan pengunjuk rasa menentang peringatan polisi dan menduduki lapangan bersejarah di ibu kota Thailand pada Sabtu (19/9) untuk mendukung tuntutan gerakan protes yang dipimpin mahasiswa untuk pemilihan baru dan reformasi monarki.
Diperkirakan 50.000 orang ikut dalam protes dua hari di daerah Bangkok yang secara historis terkait dengan protes politik. Pawai direncanakan pada hari Minggu ini.
Bendera merah berkibar di seluruh area, mewakili gerakan politik Kaos Merah Thailand, yang memerangi militer negara di jalanan Bangkok 10 tahun lalu.
Baca Juga: Racun Ricin Terdeteksi Dalam Amplop Yang di Tujukan Ke Donald Trump
Kaos Merah adalah gerakan yang sebagian besar orang miskin di pedesaan Thailand, yang mendukung miliarder populis Perdana Menteri Thaksin Shinawatra setelah tentara menggulingkannya dalam kudeta tahun 2006. Thaksin ditentang oleh kelompok kerajaan tradisional negara itu.
Pada saat pembicara utama naik ke panggung di malam hari, diperkirakan sekitar 20.000 orang hadir. Orang-orang masih berdatangan saat program malam hari berlanjut, seperti yang dilaporkan oleh wartawan AP.
Setidaknya 8.000 petugas polisi dilaporkan dikerahkan untuk acara tersebut, yang menariknya, di tengah para demonstran itu banyak penjual makanan dan souvenir.
Baca Juga: IDI: Dibanding Dokter, Polisi Lebih Banyak Gugur karena Covid-19