Atlet Rentan Alami Henti Jantung, Ini Saran Dokter Tirta

- 15 Juni 2021, 12:30 WIB
Dokter Tirta bicara soal perkembangan terkini  Covid-19
Dokter Tirta bicara soal perkembangan terkini Covid-19 /Kanal YouTube dokter Tirta/Denpasar Update

INDOBALINEWS - Dokter Tirta mengatakan atlet sangat rentan mengalami serangan jantung atau henti jantung karena itu mereka disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan jantung secara rutin.

Pria bernama asli Tirta Mandira Hudhi itu menyarankan agar para atlet rutin memeriksakan kesehatan jantungnya.

"Checkup rutin untuk semua atlit, untuk monitor kesehatan jantungnya. Karena pada atlit dinding jantung menebal sebagai kompensasi latihan mereka," tulis dr. Tirta dalam unggahannya dilansir pikiran-rakyat.com, Selasa 15 Juni 2021.

Baca Juga: Deklarasikan Diri Calon Presiden 2024 Menuai Kritik, Giring Nidji: Kalau Saya Pribadi Sih Happy Ya

Menurutnya, dinding menebal ini agar bisa memompa darah ketika aktivitas berat. Makanya atlit rentan terkna serangan jantung karena konsukensi aktivitasnya. Sehingga wajib monitor kesehatan jantung secara rutin."

Dia juga menyarankan hal sama kepada masyarakat awam.

"Kesadaran untuk temen temen agar mulai checkup jantungnya, minimal priksa EKG bisa ke puskesmas atau ke dr sp JP," tulisnya.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny Ingatkan Janji Vicky Prasetyo saat Pernikahan atas Nama Allah

Dia juga menekankan pentingnya latihan RJP (resusitasi jantung paru) bagi masyarakat agar pertolongan pertama bisa dilakukan jika mendapati orang yang mengalami henti jantung.***  
Para atlet diperingatkan, setelah dua peristiwa terkait serangan jantung terjadi di dunia olahraga.

Pertama dialami pemain Denmark, Christian Eriksen. Gelandang Denmark itu tiba-tiba tersungkur di sisi lapangan saat menjalani pertandingan kontra Finlandia di Euro 2021, Sabtu, 12 Juni 2021.

Baca Juga: INW Minta Kepolisian Jangan Terlalu Mudah Berikan Status Rehabilitasi bagi Pelaku Narkoba

Christian Eriksen dilaporkan mengalami henti jantung. Beruntung, nyawanya terselamatkan berkat penaganan sigap tim medis.

Kedua perstiwa dialami eks pebulu tangkis Indonesia, Markis Kido. Markis Kido meninggal dunia pada Senin, 14 Juni 2021.

Laporan BWF, Markis Kido meninggal dunia akibat henti jantung saat sedang bermain bulu tangkis di Tangerang.

Baca Juga: Sandingkan Prabowo dan Puan Maharani di Pilpres 2024, Pengamat Sebut Gerindra Diuntungkan

"Kasus Markis Kido ini mirip dengan Eriksen. Henti jantung adalah kondisi ketika jantung berhenti berdetak akibat pompa jantungnya bermasalah akibat gangguan kelistrikan atau sumbatan pada arteri-arteri besar pada jantung," ucapnya dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @dr.tirta pada 15 Juni 2021.

Lanjut Tirta, gangguan kelistrikan pada jantung itu bisa terjadi akibat dampak dari aktivitas (tubuh) yang berlebih.

Henti jantung akan menghambat aliran darah ke seluruh tubuh. "Paling berbahaya kalau menghambat aliran darah ke otak," kata dr. Tirta.

Baca Juga: Tidak Ingin Indonesia Semakin liberal dan kapitalis, Muhammadiyah Tolak Penerapan PPN untuk Pendidikan

"Kalau otak tidak mendapatkan suplai darah, jaringannya bisa rusak dan kehilangan kesadaran." (Rio Rizky Pangestu/pikiran-rakyat.com)

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com berjudul " Markis-kido-alami-henti-jantung-seperti-christian-eriksen-dr-tirta-beri-peringatan-bagi-atlet?"

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x