INDOBALINEWS - Kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) merupakan salah satu kelompok yang rentan dalam menghadapi transformasi digital yang tengah berlangsung di berbagai sektor.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Denpasar Dr. Ida Bagus Alit Adhi Merta, S.S.T.P, M.Si dalam workshop bersama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Bali di Denpasar Senin 27 Juni 2022.
“Termasuk juga rentan dengan paparan informasi dan berita bohong (hoaks) di tengah arus informasi yang sangat deras, serta rawan menjadi target kejahatan dan penipuan online,” jelas Ida Bagus Alit Adhi didampingi Ketua Mafindo Bali Indra Puspita.
Mafindo merupakan komunitas pegiat anti hoaks yang telah ada di 26 kota di Indonesia. Anggotanya berasal dari beragam profesi di antaranya pendidik, profesional, mahasiswa, ibu rumah tangga dan sebagainya.
Di kesempatan yang sama Indra Puspita menambahkan bahwa setidaknya ada tiga pokok persoalan yang terjadi akibat minimnya kapasitas literasi digital di tengah lansia.
“Pertama, persoalan keterbatasan ketersediaan maupun kemampuan mengakses perangkat digital,” jelas pegiat anti hoaks Bali ini.
Lalu yang kedua adalah persoalan kognisi dan informasi literasi yang kerap menjebak lansia pada hoaks dan informasi yang tidak jelas kebenarannya.
Baca Juga: Kelompok Lintas Disabilitas Hadiri Nonton Bareng Keluarga Cemara 2 di Bioskop Inklusif