Terdapat 250 armada yang dihadirkan di daerah Tibubeneng yang terdiri dari dua jenis armada, yaitu Beam Rover dan Beam e-scooter.
Baca Juga: Jadi Instruktur Mengemudi Motor di Bali, 2 WNA Rusia Diamankan
Seluruh armada Beam Mobility memiliki batas kecepatan maksimal 25km/jam, dilengkapi dengan fitur komunikasi IoT yang dapat mengunggah status setiap kendaraan secara langsung.
Hal ini memungkinkan Beam untuk menerapkan teknologi keselamatan geofencing, yang dapat secara otomatis mencegah kendaraan memasuki area geografis tertentu.
Pengendara yang mencoba memasuki area tersebut akan mendapati armada yang mereka gunakan melambat hingga berhenti, dan mereka harus keluar dari area tersebut untuk memulai kembali perjalanan mereka.
Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik Berolahraga, Biar Lemak Maksimal Terbakar? Ini kata Peneliti
Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya, setiap armada dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara.
Selain itu, terdapat program pelatihan armada secara cuma-cuma yang disebut Beam Safe Academy yang akan dilakukan di kemudian hari, sebagai upaya untuk pengenalan armada Beam Mobility kepada masyarakat Tibubeneng.
Head of Expansion Beam Mobility Indonesia, Valentinus Ricky Sjofyan mengatakan sangat mengapresiasi kolaborasi yang terjadi antara Beam Mobility dan Pemerintah Daerah Tibubeneng.
Baca Juga: Mau Cantik Lewat Operasi Plastik ala Artis K Pop? Gak Harus ke Korea, Ada NULOOK di Bali