Network
INDOBALINEWS - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak seluruh rakyat Indonesia agar tidak mengaitkan penyerangan terhadap Mabes Polri dengan agama tertentu.
Menurut dia, penyerang Mabes Polri memang menggunakan pakaian khas agama tertentu. Namun masyarakat diharapkan tidak membuat stigma bahwa teroris berasal atau membawa salah satu agama.
"Walaupun penyerangan di Mabes Polri dilakukan orang yang menggunakan pakaian khas muslim, bukan berarti penyerang mencerminkan kondisi penduduk muslim seutuhnya," tutur Bamsoet, di Jakarta, Rabu 31 Maret 2021, seperti dikutip Indobalinews dari Antara.
Baca Juga: Kapolri: Penyerang Mabes Polri 'Lone Wolf' Berideologi Radikal ISIS
Baca Juga: Keluarga Temukan Surat Wasiat ZA Sebelum Kejadian Penembakan di Mabes Polri
Menurut politisi Partai Golkar itu, muslim Indonesia adalah muslim yang Rahmatan Lil Alamin, dengan mengedepankan nilai toleran, seimbang/ harmoni, moderat, dan keadilan.
Ia menegaskan, tindakan terorisme bukan hanya menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan namun juga kejahatan terhadap persatuan dan kedaulatan kebangsaan.
"Karena itu, dengan gotong royong seluruh kekuatan elemen bangsa, negara tidak boleh kalah oleh teroris," tandas Bamsoet.
Baca Juga: Serang Mabes Polri, Seorang Terduga Teroris Tewas Ditembak
Ia juga mengajak masyarakat agar tetap tenang dan waspada, walaupun dalam beberapa hari sudah terjadi dua peristiwa teroris yang mencengangkan, yakni bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri.
Bangsa Indonesia, demikian Bamsoet, sudah membuktikan selama ini bisa hidup rukun dan damai antar-pemeluk agama sehingga yang dilawan bukan sesama pemeluk agama namun teroris sebagai orang yang tidak memiliki agama, yang tidak pantas hidup di Indonesia.***
