Klaster Tarawih di Banyumas Bertambah, Berawal Dari Jamaah yang Sakit Tapi Tetap ke Musala

- 29 April 2021, 17:09 WIB
Ilustrasi Suasana orang-orang yang mengerjakan sholat tarawih di mesjid.
Ilustrasi Suasana orang-orang yang mengerjakan sholat tarawih di mesjid. /Pikiran Rakyat

INDOBALINEWS - Sebanyak 22 orang lagi jamaah Salat Tarawih di dua desa Banyumas terkonfirmasi terjangkit virus covid-19. Ke-22 orang tersebut merupakan hasil tambahan dari tracing dan testing yang dilakukan pada 54 yang kontak erat sebelumnya.

Sementara sebanyak 22 orang sudah dinyatakan positif sebelumnya menyusul ada seorang jamaah yang terkonfimasi positif, menyebabkan terjadinya klaster tarawih di dua desa bertambah.

Hal itu dikatakan oleh Bupati Banyumas Acmad Husein di Purwokerto, Kamis 29 April 2021 terkait temuan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas akan dua kasus positif dari jamaah Salat Tarawih di Desa Pekaja. 

Baca Juga: Kapolri Tawarkan Anak Awak Nanggala 402 Jadi Polisi

"Hari ini Kamis 29 April 2021, dari 44 orang yang terkonfirmasi positif, salah seorang di antaranya dirawat di RSUD Banyumas, sedangkan 43 orang lainnya menjalani isolasi mandiri," katanya.

Ke-44 orang tersebut masuk dalam klaster tarawih jamaah Salat Tarawih di Desa Pekaja (Kecamatan Kalibagor) dan Tanggeran (Kecamatan Somagede), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah,

Lebih lanjut, Bupati mengatakan untuk klaster Tarawih di Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede, berawal dari adanya seorang warga yang sedang sakit tetap berangkat ke musala untuk melaksanakan ibadah Salat Tarawih pada awal Ramadhan 1442 H.

Baca Juga: Batal Mudik, Karyawan Car Wash Malah Harus 'Belok' Ke Penjara Gara-Gara Curi Uang Pelanggan

Berdasarkan hasil tes usap yang dilaksanakan pada 22 April 2021, diketahui sebanyak tujuh warga yang merupakan jamaah Salat Tarawih terkonfirmasi positif covid-19.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x