Tim UAH: Poin Buzzer Mempertanyakan Dana Umat bagi Palestina untuk Memfitnah dan Menyerang

- 2 Juni 2021, 07:55 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH) menunjukan bukti transfer donasi untuk Palestina, Selasa 1 Juni 2021.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) menunjukan bukti transfer donasi untuk Palestina, Selasa 1 Juni 2021. /YouTube Adi Hidayat Official

INDOBALINEWS - Para buzzer yang terus menuding miring terhadap dana untuk Palestina  yang digalang Ustaz Adi Hidayat sejatinya hanya untuk melakukan fitnah dan menyerang.

Sampai saat ini, pasukan buzzer terus meminta Ustaz Adi Hidayat buka-bukaan soal dana yang dikumpulkan untuk warga Palestina.

Menanggapi ocehan buzzer di media sosial , UAH sapaan Ustaz Adi Hidayat tampak santai, sebagaimana dilansir dari pikiran-rakyat.com, Rabu 2 Juni 2021.

Baca Juga: Bupati Alor Amon Djono Memaki Maki Anak Buah Mensos Risma soal PKH yang Diduga Dipolitisir

UAH ingin bertemu di darat untuk menjawab tudingan-tudingan miring terait dana untuk warga Palestina, ketimbang meladeni terus di media sosial.

Taktik UAH mengajak pentolan buzzer bertemu adalah dengan "menyisakan" dua bukti transfer untuk dilihat langsung dalam sebuah pertemuan langsung, bukan di media sosial.

Sebelumnya, Ustaz Adi Hidayat disorot buzzer lantaran penyaluran donasi Palestina yang dinilai mereja tidak transparan.

Baca Juga: Krisdayanti Ungkap Aurel dan Atta Kecapekan saat Honey Moon hingga Keguguran

Mohammad Guntur Romli, adalah salah satu yang menyoroti UAH. Dia menyoroti saat wawancara satu di antara stasiun televisi dengan tim UAH terkait donasi Palestina.

Guntur Romli menilai tim UAH tidak bisa memperlihatkan bukti transfer dana untuk Palestina.

“Baru nonton dialog TVOne Habib Husin Shihab SH vs Fahd P. Ditanya bukti transfer Adi Hidayat (UAH) Fahd P gak bisa menunjukkan. Tamat soal transparansi & integritas!,” tulis Guntur Romli lewat postingannya di Facebook.

Baca Juga: Meggy Wulandari Sebut Keluhan Kiwil Tidak Bisa Bertemu Anak Hanya Ocehan Belaka

Postingan Guntur Romli, langsung ditanggapi Tim UAH.

Fahd menyatakan, videonya sudah tersedia di Youtube TVOne. Dalam wawancara itu saya mengatakan bahwa kami punya semua buktinya.

"Siap diaudit kapan saja, hanya memang dalam wawancara itu saya tidak membawa print out bukti transfer bank-nya,” tulis Fahd.

Baca Juga: Himbara Tunda Pengenaan Tarif Cek Saldo dan Tarik Tunai di ATM Link

Pada postingannya, Fahd memperlihatkan dua bukti transfer rekening bank untuk Palestina.  Sisanya lanjut dia, meminta Guntur Romli dan Eko Kuntadhi datang langsung. Tegas dia, sengaja melampirkan dua bukti transfer dulu.

“Dua dulu. Sisanya saya undang Mas Guntur Romli, Eko Kuntadhi dan semua yang mempermasalahkan secara terbuka untuk datang dan melihat sendiri," tulisnya.

"Semoga ini menjadi alasan yang cukup untuk memenuhi permintaan pertemuan yang selalu tertunda itu," lanjutnya.

Baca Juga: Pegawai yang Dipecat Siap Bawa TWK KPK ke Mahkamah Konstitusi

Pihaknya sudah dan sedang diaudit oleh auditor eksternal. Kalau belum cukup, dipersilakan yang mau membawa auditor sendiri.

Ada dana sekitar Rp 6,3 miliar diperuntukkan untuk pendidikan anak-anak Palestina, termasuk beasiswa pelajar Palestina di perguruan-perguruan tinggi di Indonesia yang sudah disiapkan.

“Demi transparansi publik, dana itu dikerjasamakan dengan lembaga-lembaga terkemuka juga," sambungnya.

Baca Juga: Pakar: Fantastis, Ditaksir Total Gaji Diterima Abdee Slank Bisa Mencapai Rp11 Miliar

Perlu dicatat, itu dari donasi tahap pertama. Dari donasi tahap kedua, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Lazis Muhammadiyah dan Baznas RI untuk menyalurkannya.

Dengan kata lain, semua dana diserahkan untuk warga Palestina melalui lembaga-lembaga kredibel bahkan negara.

Kata dia, poin dari mereka yang mempertanyakan dana umat untuk Palestina adalah untuk memfitnah dan menyerang.

Baca Juga: Muhammadiyah Ingatkan Elit Nasional Jangan Hanya Menjadikan Pancasila sebagai Jargon dan Retorika

"Saya menyadari apapun penjelasannya, bagi mereka yang niatnya memang mencurigai bahkan memfitnah, akan terus punya alasan buat menyerang dan mempersoalkan," jelasnya.

Pihaknya sudah mengundang, dipersilakan untuk ikut audit, dan lainnya. Jika kemudian tetap tidak cukup, ya bertemu pada saat proses hukum.

"Biar lihat sendiri bukti-buktinya," tegas Fahd mengakhiri.*** (Rizki Laelani)

 

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x