BIN Sebut 85 Persen Kaum Milenial Rentan Terpapar Radikalisme, Fadli Zon: Saya Tak Percaya

- 16 Juni 2021, 22:32 WIB
Fadli Zon tanggapi soal Badan Intelijen Negara (BIN) yang menyampaikan bahwa 85 persen generasi milenial rentan terpapar radikalisme.
Fadli Zon tanggapi soal Badan Intelijen Negara (BIN) yang menyampaikan bahwa 85 persen generasi milenial rentan terpapar radikalisme. /Tangkap Layar YouTube.com/Fadli Zon Official

INDOBALINEWS - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengaku tidak percaya dengan data yang diungkapkan Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto bahwa sebanyak 85 persen dari generasi milenial rentan terpapar radikalisme.

Para pejabat kerap menyebut paham radikal atau radikalisme menjadi momok yang masih menjadi ancaman besar bagi keutuhan bangsa.

Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto belum lama ini menyebutkan bahwa sebanyak 85 persen dari generasi milenial rentan terpapar radikalisme.

Baca Juga: Jaksa Sebut Namanya di Sidang Ekspor Benur, Fahri Hamzah: Saya Harus Rela Jadi Tersangka

Mantan Wakil Ketua DPR itu lantas mengatakan kebingungan terhadap pekerjaan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan BIN.

“Jadi apa kerjanya BPIP dan BIN, dan lain-lain sehingga bisa 85 persen milenial rentan terpapar radikalisme?,” tulisnya sebagaimana dilansir dari pikiran-rakyat.com, Rabu 16 Juni 20.

Selain itu, Fadli Zon mengungkapkan rasa tidak percayanya atas besaran angka milenial yang disebut rentan terpapar radikalisme oleh BIN.

Baca Juga: Peneliti Kritis terhadap Lembaga Kepolisian Neta S Pane Tutup Usia

Kata dia, mungkin BIN salah merumuskan apa itu radikalisme. Bagi Fadli Zon, Angka ini mendiskreditkan kaum milenial.

"Saya tak percaya,” tulisnya dalam akun Twitter @fadlizon.

Sementara, Wapres Ma’ruf Amin juga mengingatkan mengenai ancaman radikalisme dan ekstremisme dapat muncul dengan varian baru sehingga menciptakan kerawanan dan gangguan stabilitas nasional.

Baca Juga: Pasca-Pawai Bendera, Isarel Kembali Gempur Pemukiman Gaza Palestina dengan Serangan Udara

"Pola-pola baru dalam ancaman radikalisme itu umumnya mengusung isu-isu yang tidak sejalan dengan ideologi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Wapres Ma’ruf Amin.

Ancaman radikalisme dan ekstremisme yang dihadapi Indonesia saat ini disebabkan oleh munculnya kekerasan, bahkan hal itu juga menimbulkan intoleransi antarwarga.

Wapres Ma'ruf melihat hal ini, secara nyata merupakan gangguan keamanan dalam kehidupan masyarakat, serta dapat mengancam ideologi, juga sistem kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: Bantah Contek Gaya Pakaian Nagita Slavina, Ayu Ting Ting Tegaskan Punya Stylist Kepercayaan

Untuk itu, Wapres Ma’ruf Amin meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam menangkal aksi radikalisme dan ekstremisme dengan melihat besarnya potensi ancaman itu.***  (Ayu Nur Anjani/pikiran-rakyat.com)

Disclaimer : Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com berjudul "85 Persen Milenial Rentan Terpapar Radikalisme, Fadli Zon: Apa Kerjanya BPIP dan BIN? "

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x