INDOBALINEWS - Presiden Joko Widodo berharap jurnalis dapat mempraktikkan “jurnalisme bijak”, sehingga dapat menyampaikan informasi secara akurat.
“Jurnalisme tidak sekadar fakta tetapi juga memperhitungkan dampak. Tidak sekadar ‘good journalism’, tetapi juga ‘wise journalism’, jurnalisme yang bijak,” kata Presiden Joko Widodo melalui sambungan konferensi video pada Kongres VI Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) yang ditayangkan di kanal Youtube IJTI pada Jumat, 29 Oktober 2021.
Presiden Joko Widodo juga mengucapkan terima kasih kepada para jurnalis televisi yang telah membantu pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 selama hampir dua tahun.
Baca Juga: Ketua DPD RI LaNyalla: Raja dan Sultan Harus Dilibatkan dalam Pembangunan Bangsa
“Dengan menyampaikan informasi yang akurat, memberi apresiasi dan semangat tetapi juga kritik yang konstruktif. Di masa pandemi kita semakin menyadari pentingnya informasi, masyarakat dibanjiri berbagai informasi terkait pandemi, infodemi datang dengan cepat dan jangkauan masif tapi dampaknya tidak kalah dahsyat dibandingkan pandemi itu sendiri,” tambah Presiden.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan di tengah banjirnya Informasi, peran jurnalis semakin penting.
“Menjadi suluh dari kegelapan, menjaga situasi tetap jernih, membangkitkan optimisme dan harapan dalam masyarakat,” ungkap Presiden.
Presiden Joko Widodo mengatakan, pers harus mampu beradaptasi dengan cepat, gesit mengejar ketertinggalan, cepat mempelajari kompetensi baru, inovatif dalam menghadapi era disrupsi teknologi.
Baca Juga: Adik Gus Dur Sebut Deklarasi Bakti Nuswantara untuk Kawal Pancasila