Rektor UIN Sunan Kalijaga Minta Bangsa Indonesia Lapang Dada Maafkan Penendang Sesajen, Ini Sebabnya

- 15 Januari 2022, 07:39 WIB
Pelaku penendang sesajen berinisial HF (betopi hitam) saat dibawa ke Mapolda Jatim untuk menjalani pemeriksaan, Jumat 14 Januari 2022.
Pelaku penendang sesajen berinisial HF (betopi hitam) saat dibawa ke Mapolda Jatim untuk menjalani pemeriksaan, Jumat 14 Januari 2022. /Antara/Willy Irawan

"Jika kita memang bangsa yang baik, jika kita bangsa yang besar, tolong beri contoh kepada yang bersangkutan, kita adalah bangsa yang pemaaf. Beri pelajaran dengan cara lapangkan dada kita supaya yang bersangkutan juga belajar bahwa berbeda itu tidak apa-apa," tutur alumnus McGill University, Montreal, Kanada ini.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengaku kecewa dengan sikap HF yang menendang sesajen karena tidak selaras dengan nilai-nilai yang selama ini ditanamkan di UIN Sunan Kalijaga.

Baca Juga: Tiba di Bandara dari Luar Negeri, Dalam Sejam PPLN Harus Sudah Masuk Karantina

UIN Sunan Kalijaga, ujar dia, selama ini memiliki tradisi yang kuat dalam menginisiasi dialog antaragama, internalagama, serta kepercayaan.

Bahkan tidak sedikit antroplog dari berbagai negara yang meneliti UIN sebagai kampus peletak dasar toleransi sehingga memengaruhi kerukunan di Tanah Air.

"Kami kecewa pasti, tetapi kekecewaan itu jangan lalu membunuh karakter seseorang," kata dia.

Ia menyadari bahwa Bangsa Indonesia semestinya hidup selaras dan harmonis karena di Indonesia terdapat enam agama yang diakui serta lebih kurang 1.300 macam aliran kepercayaan yang berdampingan.

Baca Juga: Video Klip Dinasti Matahari dari Navicula: Pertajam Rasa Kebangsaan

Namun ia mengingatkan bahwa Bangsa Indonesia juga merupakan bangsa pemaaf.

"Jangankan cuma itu saja, banyak sekali yang melanggar aturan yang lebih berat dan jelas-jelas bertentangan dengan hukum dan merugikan negara itu saja kita maafkan," kata dia.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x