Teknologi SDB Percepat Pemetaan Perairan Dangkal untuk Berdayakan Wilayah Pesisir

- 9 Juni 2022, 22:56 WIB
Sebagian dari hasil citraan satelit Great Barrier Reef dengan teknologi SDB.
Sebagian dari hasil citraan satelit Great Barrier Reef dengan teknologi SDB. /EOMAP.com

INDOBALINEWS - Teknologi SDB Satellite-Derived Bathymetry (SDB) mampu mengefisiensikan alokasi waktu dan biaya untuk survei batimetri di perairan dangkal.

Teknologi SDB yang menggunakan citra satelit ini mampu menyajikian data yang reliabel tentang kedalaman dan morfologi dasar laut serta dinamika pantai.

Fajar Setio Adi, Managing Director EOMAP Indonesia mengatakan untuk membuat peta laut pihak yang berkepentingan seringkali harus melakukan survei batimetri secara langsung yang membutuhkan banyak biaya dan waktu.

Baca Juga: Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL Dorong Riset Bawah Laut untuk Pembangunan Berkelanjutan

“SDB menggunakan teknologi penginderaan jauh yang memungkinkan pemetaan batimetri yang akurat dengan menggunakan citra satelit, tanpa perlu mendatangi area yang akan di survei,” kata Fajar Setio Adi di sela-sela Seminar Internasional Hidrografi di Kuta, Bali,, Kamis 9 Juni 2022.

Menurut Fajar Setio Adi teknologi SDB saat ini telah diterima secara luas oleh berbagai dinas hidrografi terkemuka di dunia, termasuk Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) yang menggunakan teknologi ini pertama di Asia sejak 2019.

“Kami berharap teknolodi SDB dapat berkontribusi lebih kepada para pemangku kepentingan wilayah pesisir di Indonesia agar dapat mengambil keputusan yang lebih cepat dan lebih ekonomis,” katanya.

Baca Juga: Jenazah Eril Ditemukan, Ridwan Kamil: Sungguh Tuhanku, Kami Tenang Sekarang

Ia menyebut selain lebih efisien, teknologi SDB juga dapat melengkapi teknologi survei konvensional lainnya dan memungkinkan para surveyor untuk memetakan area yang sulit dan tidak dapat diakses secara fisik.

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x