Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan diselenggarakan pada 15 - 16 November mendatang di Bali. Menyambut momen penting ini, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengampanyekan penggunaan kendaraan listrik selama acara berlangsung.
Mendukung hal tersebut, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memastikan penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) akan selesai pada akhir September ini.
Darmawan menjelaskan selama KTT G20 akan menggunakan 616 mobil listrik untuk kebutuhan para pemimpin negara dan rombongannya yang menghadiri perhelatan tersebut, disertai 300 mobil listrik sebagai kendaraan operasional.
“Itu sudah kami sediakan SPKLU, 66 untuk yang fast charging dan 200 home charging, ditambah 300 khusus sendiri. Penyelesaian sudah lebih dari 90 persen, jadi akhir September akan selesai,” katanya seperti dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Amankan Acara Meeting Presidensi G20, Polda Bali Perketat Pintu Masuk di kawasan BNDCC
Darmawan menjelaskan setiap fasilitas SPKLU fast charging dapat mengisi baterai satu mobil listrik dari 0-90 persen dalam waktu 40 menit. Namun ia mengingatkan dengan jarak tempuh antarlokasi yang tidak berjauhan di lokasi KTT G20, maka setiap mobil listrik hanya akan mengalami pengurangan daya baterai sekitar 15 persen.
“Artinya charging hanya butuh waktu kurang dari 10 menit per mobilnya,” kata Darmawan.
Pihaknya telah melakukan simulasi bersama Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan hasilnya diputuskan mobil-mobil listrik yang digunakan dalam KTT G20 nantinya tidak memerlukan pengisian daya pada malam hari.
Baca Juga: Jajal Mobil Listrik untuk KTT G20, Presiden Jokowi: Halus, Nggak Ada Suaranya