Cara Baru Memasak Tanpa Api, Percontohan di Bali dan Surakarta

- 20 September 2022, 09:49 WIB
Kompor listrik irit
Kompor listrik irit /dok. ITS

 

INDOBALINEWS  - Cara baru memasak tanpa api. Sebuah program pemerintah dalam hal ini PT PLN (Persero) BUMN kelistrikan.

PLN tahun ini melakukan pilot project konversi kompor LPG ke kompor listrik di dua kota, yaitu Bali dan Surakarta.

Baca Juga: PLN pastikan SPKLU kebutuhan KTT G20 selesai akhir September ini

PLN akan menyasar 300.000 pelanggan yang tersebar di beberapa kota. Harapannya di tahun 2025 mendatang 15,3 juta pelanggan bisa beralih dari kompor LPG ke kompor induksi.

Di Bali secara khusus ada 10 desa yang menjadi proyek percontohan, di antaranya Desa Renon, Desa Panjer, Desa Sesetan, Desa Pedungan, Desa Pemogan, Desa Serangan, Desa Sidakarya, Desa Sanur Kauh, Desa Sanur, dan Desa Sanur Kaja. Dikutip dari siaran pers media PLN Juli 2022.

Jro Kesumawati, perempuan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Pantai Mertesari, Sanur Denpasar Bali, mengisahkan pengalamannya menggunakan kompor induksi.

Ia merupakan salah satu dari sekitar 1.000 pelanggan PLN yang turut dalam 950 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) kompor induksi.

“Praktis, cepat, lebih hemat, dan enak. Mudah membersihkan, cukup pakai tisu saja,” ujar perempuan yang sehari-hari membuka warung makanan itu.

Kesumawati mengaku, ia dan pelaku UMKM lain yang menerima paket bantuan kompor induksi. Pengalaman diajari menggunakan kompor induksi menurutnya juga tidak sulit, cukup sekali penjelasan, langsung bisa menggunakan.

Baca Juga: Subsidi Listrik Diperpanjang Hingga Desember 2021, Khusus Pelanggan PLN 450-900 VA

I Ketut Sukra, warga lain yang berprofesi sebagai pedagang asongan mengaku senang setelah mencoba kompor induksi selama tiga bulan. Semenjak menggunakan kompor induksi ia mengaku tak pernah lagi membeli LPG.

“Biasanya sebulan dua tabung. Beli satu tabung, Rp 19 ribu kalau di sini. Belinya di warung, jadi Rp 38 ribu sebulan. Biaya listrik buat masak lebih kecil dari Rp 38 ribu. Kompor LPG sudah tidak dipakai lagi,” jelasnya.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan program konversi kompor ini dilakukan PLN sebagai upaya meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi beban negara atas impor LPG yang tiap tahun naik.

“Melalui konversi kompor ini langsung bisa menyelesaikan tiga persoalan sekaligus. Mengurangi ketergantungan impor LPG dengan energi berbasis domestik, yaitu listrik dan juga mengurangi beban APBN yang selama ini untuk mensubsidi LPG ini,” ujar Darmawan.

Ketiga, kata Darmawan langkah konversi kompor ini sejalan dengan misi KTT G20 yaitu, transisi energi. Dengan menggunakan kompor induksi maka emisi gas buang yang dihasilkan dari kompor induksi ini jauh lebih rendah dibandingkan kompor LPG.

“Kita ingin membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia ini betul betul komitmen mengurangi emisi karbon. Bahkan dengan konversi kompor ini menjadi bukti, bahwa Indonesia sampai kepada masyarakatnya juga aware atas keberlangsungan iklim,” ujar Darmawan.***

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x