Network
INDOBALINEWS - Video perkelahian sesama bule asal Rusia, Andrey Razumovskiy dan Alexandra Adenin yang sempat viral di medsos pada tanggal 17 september 2022 lalu itu ternyata sudah menempuh jalan damai di kantor kepolisian sektor Kuta, tanggal 18 september 2022.
Hal ini diketahui setelah tim Inteldakim Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai datang ke kantor Polsek Kuta, di Jl. Raya Tuban, pada hari minggu setelah mendapat laporan soal kejadian tersebut.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Anggiat Napitupulu mengatakan hal itu saat ditemui wartawan selasa siang 20 September 2022.
Baca Juga: Tiga Warga Negara Asing Dideportasi dari Bali, Ini Alasan Pihak Imigrasi
"Masing-masing peraturan perundang-undangan mempunyai mekanismenya, jika sudah melalui proses tersebut dan hasilnya sudah final maka akan diterbitkan surat rekomendasi untuk dilakukan penindakan oleh pihak keimigrasian. Beda halnya jika kasusnya tertangkap tangan oleh orang imigrasi, maka orang asing tersebut bisa langsung ditangkap," jelas Anggiat.
Sebelumnya diketahui kasus perkelahian tersebut sempat viral di media sosial. Videonya beredar pada 17 september 2022 diunggah akun Instagram @thebalireel. Video tersebut memperlihatkan seseorang menggunakan helm meronta-ronta karena didekap dan diserang sekelompok orang.
Kasusnya kemudian ditangani polsek Kuta. Dari pemeriksaan saksi diketahui penyebab perkelahian adalah Andrey Razumovskiy yang merasa ditipu oleh Alexandra Adenin.
Berawal pertemuan Andrey Razumovskiy bersama temannya dengan Alexandra Adenin di Pandaloka restaurant Dewi Sri Food Center JI Raya Kuta No 59 Kuta. Dalam pertemuan itu terjadi kesepakatan untuk menukar uang dari Rubel menjadi US Dollars.
Andrey Razumovskiy menyuruh Ibunya di Rusia mentransfer uang sebesar 280.000 Rubel, untuk ditukar dollar kepada Alexandra Adenin.
Namun setelah itu, Alexandra Adenin tidak kunjung memberikan uang dollar yang telah disepakati dan malah berniat melarikan diri, sehingga Andrey Razumovskiy langsung mendekapnya dan terjadilah perkelahian itu. ***
