KTT G20, Kementan galakan vaksinasi anti rabies dan PMK

- 22 Oktober 2022, 10:30 WIB
drh. Siti Yulianti
drh. Siti Yulianti /Dok. Nila

INDOBALINEWS -Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menggalakan vaksinasi anti rabies untuk hewan anjing di Bali, khususnya di kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung. Hal ini karena ada peningkatan kasus rabies untuk hewan anjing dan juga manusia yang meninggal karena rabies.

Baca Juga: APMF 2022 : Berani Transformasi untuk Tetap Relevan dengan Konsumen Masa Kini

"Vaksinasi rabies kembali digalakan karena saat pandemi sempat tertunda mungkin itu penyebab ada kenaikan kasus rabies di Bali. Korban pada manusia bahkan sudah mencapai 11 orang tahun 2022 ini. Selain itu kegiatan ini juga terkait gelaran KTT G20 yang puncak acaranya akan berlangsung di Nusa Dua, bulan November mendatang", kata drh. Siti Yulianti dari Kementrian Pertanian yang turun langsung dalam kegiatan vaksinasi anjing di Kuta, 21 Oktober 2022.

Siti menambahkan kegiatan kali ini fokus di 11 Desa di Kabupaten Badung dengan target sebanyak 17.500 ekor. "Sudah dilaksanakan vaksinasi rabies di enam desa terhadap 13 ribu ekor anjing. Kegiatan hari ini untuk menuntaskan sisanya empat ribu 500 ekor", jelas Siti.

Baca Juga: BaliMakarya Film Festival 2022 Anugerahi 'Galang' dan 'Ajoomma' sebagai Film Terbaik

Dalam kegiatan ini tim vaksinasi rabies dari kementrian pertanian kurang lebih sebanyak 10 orang keluar masuk gang mencari titik -titik berkumpulnya anjing liar. Tim juga bekerjasama dengan para kelian Banjar yang faham kondisi lingkungannya.

Untuk menangkap dan memvaksin anjing liar tidaklah mudah meski para pemburu sudah ahli. Setelah anjing disuntik vaksin rabies anjing dilepas liarkan kembali setelah sebelumnya ditandai kalung pita merah. Butuh waktu berbulan bulan untuk menuntaskan vaksinasi rabies untuk semua hewan anjing yang ada di Bali.

Pihak Dinas Pertanian Bali mencatat tahun 2022 ini ada sekitar 638 ribu anjing di Bali, baik yang liar maupun peliharaan warga yang diliarkan.

Baca Juga: DOKU Dukung DJPb Kemenkeu Wujudkan Transformasi Pengelolaan Kas Negara Lewat Digitalisasi Pembayaran

drh. I Made Arthawan mengatakan populasi anjing di Bali terus bertambah dan tahun 2022 ini sudah mencapai 638 ribu ekor. "Vaksinasi rabies dilakukan setiap tahun dengan cara mendahulukan yang zona merah seperti di kuta selatan ini selanjutnya daerah lain", jelas Arthawan, dari pihak Dinas Pertanian Provinsi Bali yang juga mendampingi tim menyusui jalan di kuta.

Arthawan menambahkan selain vaksinasi rabies pada anjing, tim dari kementrian pertanian ini juga melakukan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk Sapi milik peternak di kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan Bali.

Kasus PMK pada sapi sempat merebak di Bali dan kini dinyatakan tidak ada lagi. Hal ini setelah pihak kementrian pertanian memusnahkan sapi milik warga yang terjangkit PMK dengan cara dipotong lalu dikubur. Peternak mendapat ganti rugi dari pemerintah 10 juta per ekor.***

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x