Rumah mewah berlantai dua tersebut dibersihkan melibatkan anggota petugas Penanganan Prasarana & Sarana Umum (PPSU) dan kelompok relawan.
 
"Pembersihan ini kita lakukan sampai tuntas. Artinya debu-debu sampai ubinnya itu kita kembalikan ke warna aslinya," ujar Gatot.

Sebelumnya, viral di media sosial mengenai kehidupan Ibu Eny dan anaknya yang bernama Tiko karena tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun.
 
Baca Juga: Sebanyak 50 Kontainer Biji Kopi Indonesia Diekspor ke Mesir

Diketahui bahwa Tiko merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi selama 12 tahun di rumah mewahnya yang terbengkalai tersebut.

Eny diduga mengalami depresi sejak ditinggal oleh suaminya pada 2010. Untuk bertahan hidup di rumah tanpa air dan listrik, Tiko dan ibunya menadah air hujan untuk keperluan mandi dan masak. ***