Indonesia Menuju Global Key Player Industri Hilirisasi Berbasis Komoditas

- 4 Februari 2023, 08:44 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan PresidenJokowi (Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan PresidenJokowi (Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020. /ANTARA/

INDOBALINEWS - Indonesia bersemangat menjadi "global key player" industri hilirisasi berbasis komoditas. Indonesia adalah salah satu negara di dunia dengan potensi sumber daya alam yang tinggi. Hal ini dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. “Pemerintah terus mendorong potensi sumber daya alam. Sebagai contoh, Indonesia mempunyai cadangan nikel terbesar di dunia dan arahan Bapak Presiden agar ekspor bahan mentah terus dikurangi dan hilirisasi terus ditingkatkan,” kata Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat 3 Januari 2023. Dikutip dari Antaranews.

Baca Juga: Kebijakan Hilirisasi Industri Sektor Pertambangan, Jokowi: Setelah Nikel, Hentikan Ekspor Bahan Mentah Bauksit

Pemerintah juga tengah gencar menggalakkan hilirisasi komoditas berbasis mineral dan logam unggulan seperti bauksit, timah, dan nikel.

Pemurnian dan pengolahan bauksit menjadi produk akhir aluminium ditargetkan dapat meningkatkan pendapatan nasional dari Rp21 triliun menjadi Rp62 triliun.

Hilirisasi logam timah juga diharapkan dapat menghasilkan logam tanah jarang atau rare earth yang merupakan komponen penting bagi berbagai teknologi masa kini.

Untuk sektor nikel, setelah hilirisasi fase awal berhasil dengan tumbuhnya smelter pirometalurgi yang memproduksi feronikel dan stainless steel.

Baca Juga: Perekonomian 2022 Kian Membaik, Presiden Jokowi: Hilirisasi Meningkat dan Ciptakan Lapangan Kerja

Kini pemerintah mulai mendorong pelaksanaan fase kedua dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi batefai electric vehicle.

Pemerintah memfokuskan industri hilirisasi komoditas menjadi 3 kelompok, yakni industri berbasis agro seperti industri oleokimia, industri berbasis bahan tambang mineral seperti industri smelter mineral dan logam, dan industri berbasis migas dan batubara seperti proyek coal to methanol.

Halaman:

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x