INDOBALINEWS - Adalah, Peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Profesor Sri Widiyantoro yang melaporkan kemungkinan adanya potensi ancaman aktivitas gempa disertai gelombang tsunami 20 meter selatan Pulau Jawa.
Sebelumnya peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengelola data berdasarkan hasil pengolahan data gempa yang tercatat oleh stasiun pengamat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan data Global Positioning System (GPS) diperoleh indikasi adanya zona dengan aktivitas kegempaan yang relatif rendah terhadap sekitarnya, yang disebut sebagai seismic gap, di selatan Pulau Jawa.
Penelitian potensi tsunami ini jangan disikapi dengan kepanikan. Pasalnya, kesiagaan dan sikap tanggap bencana menjadi salah satu hal yang perlu ditingkatkan, ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.
Dia juga menyatakan bahwa dengan adanya hasil penelitian tersebut, masyarakat dan seluruh stakeholder terkait harus bisa mempersiapkan segala sesuatu apabila hal tersebut terjadi.
Baca Juga: 9 Tanaman Herbal Terpopuler Dunia dan Khasiatnya
Baca Juga: Seragam Baru Satpam, Pro dan Kontra Soal Warna Coklat Mirip Polisi
BMKG melalui Rahmat, mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang terkait dengan hasil penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB), soal kemungkinan adanya potensi ancaman aktivitas gempa disertai gelombang tsunami 20 meter di selatan Pulau Jawa.
"Artinya ada kajian begini kita gunakan secara bijak, bahwa kita diberitahu ada ancaman di sana dan harus menyiapkan itu terjadi atau tidak kita harus siap," kata Rahmat saat dikonfirmasi, Jakarta, Sabtu (26/9/2020).
Tidak perlu panik yang jelas secara bijak, harus hadapi gempa bumi belum bisa diprediksi secara akurat. Kalau di prediksi lokasinya memang jelas akan terjadi namun akan kapan terjadi," ucap Rahmat.