Waspada! Penggunaan Spareparts Kendaraan Palsu Bisa Bikin Celaka

- 17 Mei 2024, 07:05 WIB
Ilustrasi kecelakaan lalu lintas./ unsplash/ Toan Nguyen
Ilustrasi kecelakaan lalu lintas./ unsplash/ Toan Nguyen /

INDOBALINEWS - Menyikapi sejumlah kecelakaan bus yang terjadi yang menyebabkan korban jiwa, pakar otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa kesadaran memperdalam literasi keselamatan berkendara baik dari pribadi maupun perusahaan penyedia jasa armada masih dinilai minim hingga saat ini.

Akibatnya sejumlah kecelakaan maut bus akibat rem blong merupakan tragedi yang berulang kali terjadi di Indonesia dan pada umumnya akibat dari kelalaian manusia.

Selain itu akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga mengatakan bahwa kelalaian yang mengakibatkan kecelakaan yang seringkali merenggut nyawa penumpang karena masih banyaknya penggunaan komponen palsu demi mengejar keuntungan.

Baca Juga: Bittime Prediksi Doge Jadi Kejutan Di Pasar Kripto Tahun ini

“Penggunaan spareparts KW atau penundaan penggantian akibat jam operasional yang sangat padat, penekanan pada target keuntungan yang berakibat pada pengabaian keselamatan,” kata Yannes Martinus Pasaribu Kamis 16 Mei 2024 dilansir dari Antara.

Selain itu, penyebab terjadinya kecelakaan yang kerap kali merenggut nyawa pada penumpang itu dikarenakan, para pemilik maupun sopir tidak secara benar merawat armada mereka sesuai dengan standar yang berlaku.

Lebih lanjut dikatakannya kerap menyepelekan berbagai hal keselamatan bagi para penumpang, sopir dan orang sekitar juga menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan maut yang belakangan ini marak terjadi.

Baca Juga: Lirik Lagu OST 'Lovely Runner', 'Sudden Shower'

 

“Ketidakpatuhan pengelola terhadap regulasi keselamatan dan kelayakan jalan sehingga sistem pengawasan internal yang tidak memadai untuk memastikan kondisi bus layak jalan,” ujar dia.

Salah satu contoh ketidakpatuhan dan pengabaiaan hal-hal penting dalam berkendara adalah peristiswa kecelakaan us di Ciater yang menyebabkan 11 nyawa melayang.

Dalam kejadian itu bus Trans Putra Fajar terguling di turunan di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, pada Sabtu  11 Mei 2024  sekitar pukul 18.45 WIB, diakibatkan karena rem dari bus tersebut tidak berfungsi.

Selain 11 nyawa, kecelakaan maut yang membawa rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana Depok, menyebabkan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga: Baru Terima Award, Prof Deby Vinski : Celltech Akan Jadikan Indonesia Pusat Stem Cell dan Anti Aging Dunia

Kejadian tersebut, terjadi setelah bus yang membawa rombongan pelajar itu melintas dari arah Bandung menuju Subang. Saat melintasi jalur menurun, bus tersebut terlihat oleng ke kanan hingga menyeberangi jalur berlawanan sampai menabrak kendaraan minibus yang melintas jalur tersebut.

Setelah menabrak kendaraan yang ada di jalur berlawanan itu, lalu kondisi bus terguling dengan kondisi miring, posisi ban kiri berada di atas, sampai tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan, seorang pengendara motor ikut tewas dalam kejadian itu. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah