INDOBALINEWS - Total korban meninggal dunia akibat banjir lahar di Sumatera Barat (Sumbar) dalam sepekan kejadian bertambah menjadi 61 orang.
Di hari ke tujuh pascabanjir lahar hujan atau 'galodo' yang melanda wilayah Sumatra Barat pada Sabtu 11 Mei 2024 lalu, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaharuan data termutakhir per Sabtu 18 Mei 2024.
Menurut Abdul Muhari, Ph.D. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB jumlah tersebut didapat setelah Pusdalops BNPB bersama dengan posko provinsi dan kabupaten/kota terdampak melakukan inventarisasi data by name by address (BNBA) hasil Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatra Barat.
"Hasilnya, terdapat duplikasi pencatatan pada data korban antar kabupaten/kota terdampak," ujar Abdul Muhari dalam pernyataan resminya yang dirilis Minggu 19 Mei 2024.
Baca Juga: WN Rusia Dideportasi gegara Kedapatan Overstay saat Hendak Urus Izin Tinggal
Lebih lanjut dijelaskannya, rincian catatan korban jiwa termutakhir yaitu Kabupaten Tanah Datar sebanyak 29 orang meninggal dunia, lima orang meninggal dunia belum terindentifikasi. Kabupaten Agam sebanyak 22 orang meninggal dunia.
Kota Padang Panjang sebanyak dua orang meninggal dunia. Kota Padang sebanyak dua orang meninggal dunia. Kabupaten Padang Pariaman sebanyak satu orang meninggal dunia.
Operasi TMC Diperpanjang
Dalam upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir lahar hujan yang melanda lima kabupatan dan kota di Sumatra Barat ini, BNPB melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sejak Rabu (15/5).