Dua Kelompok Aremania Beda Tuntutan, Dualisme Arema Kini Terjadi Pada Suporter?

- 1 Februari 2023, 12:01 WIB
Ratusan Aremania mendatangi kantor Arema FC sebagai aksi balasan atas demo yang berakhir ricuh pada Minggu 29 Januari 2023
Ratusan Aremania mendatangi kantor Arema FC sebagai aksi balasan atas demo yang berakhir ricuh pada Minggu 29 Januari 2023 /Instagram Arema FC/

INDOBALINEWS - Sekelompok massa yang menyebut diri Arema menyeruduk kantor Arema FC di Jalan Mayjend Pandjaitan no 42, Kota Malang, Minggu 29 Januari 2023.

Dalam aksinya ratusan massa tersebut menuntut pertanggung jawaban moral manajemen Arema FC atas jatuhnya ratusan korban jiwa dan ratusan lainnya luka-luka dalam insiden Tragedi Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022.

Selain itu, ratusan Aremania itu juga menuntut agar Arema FC mengundurkan diri dari Liga 1 karena kehadiran tim berjuluk Singo Edan tersebut justru menyebabkan iklim sepak bola Indonesia tidak kondusif.

Baca Juga: Resep Masakan: Bumbu Saus Padang Praktis dan Mudah Ala Rumahan

Demo sekelompok massa yang menamakan diri Aremania ini berakhir ricuh. Kantor manajemen Arema FC dirusak massa.

Lantas, Manajemen Arema FC sempat membuka opsi membubarkan tim. Selain karena tuntutan massa, manajemen juga kesulitan mendapatkan homebase pada putaran kedua Liga 1 2022-2023.

Usai wacana membubarkan tim menyeruak, manajemen Arema FC kembali kedatangan sekelompok massa yang menyebut dirinya Aremania pada Selasa 31 Januari 2023.

Baca Juga: Ini Filosofi Tenun Gringsing dari Tenganan Karangasem Bali

Bedanya, jika kelompok pertama datang melakukan demonstrasi menuntut pertanggung jawaban moral atas insiden Tragedi Kanjuruhan serta menuntut Arema FC mundur dari Liga 1, kelompok kedua ini datang untuk berdialog dan menyatakan dukungannya agar Arema FC tetap eksis.

Halaman:

Editor: Yulius Ndakadjawal

Sumber: aremafc. Com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x