Network
INDOBALINEWS - Potensi wisata spiritual berupa mata air yang dijadikan tempat pesucian/melasti di sekitar aliran sungai/tukad melangit ada di Desa Bakas Kabupaten Klungkung, Bali.
Untuk melihat dari dekat potensi ini, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bersama Kepala Dinas Pariwisata, A.A Gede Putra Wedana, Camat Banjarangkan, Dewa Komang Aswin, OPD terkait, perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat menyusuri lokasi.
Tempat pesucian yang berada di bawah tebing di Kecamatan Banjarangkan, dikunjungi Bupati Kecamatan Banjarangkan, Sabtu 1 Mei 2021.
Baca Juga: Menteri Trenggono Dukung Nelayan Gunakan Inovasi Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan
Suwirta bersama rombongan harus menyusuri jalan setapak ditengah sawah. Dilanjutkan dengan menuruni puluhan anak tangga yang terbuat dari beton.
Sebelum mencapai lokasi tempat pesucian, pemandangan indah tersaji ditengah perjalanan. Dari atas terlihat pepohonan hijau dan lembah dengan aliran sungai/tukad melangit.
Pemkab Klungkung serius untuk pemberdayaan desa wisata dan ini salah satu potensi yang kita support.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut KKB Papua sebagai Teroris, Andi Arief Ungkapkan Kekecewaan
Untuk mensukseskan program ini tidak cukup hanya di Pemeritah Daerah saja, tetapi perlu adanya kerjasama yang baik dari perangkat desa.
Pemerintah Daerah sangat mensupport pengembangan destinasi wisata di Desa Bakas ini, saya sudah melihat perencanaannya.
"Kerja sama yang baik antara Pemerintah daerah dengan Perangkat daerah tentu terus dilakukan agar destinasi wisata ini bisa berkembang dengan sebaik-baiknya,” ujar Suwirta
Baca Juga: Amien Rais Deklarasikan Partai Ummat, Mahfud MD Harapkan Jadi Darah Segar bagi Demokrasi RI
Semua potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Desa Bakas ini termasuk modalnya/keuangan itu bisa dibuatkan konsorsium, sehingga desa wisata ini bisa dimilki oleh Desa Bakas itu sendiri baik itu BUMDes, Pokdarwis atau mungkin bisa dimilki oleh semua warga yang memilki kemampuan finasial.
Dengan demikian, tetap terus semangat mengembangkan potensi Desa Wisata ini dengan bentuk konsep konsorsium, sehingga desa wisata ini bisa dimilki oleh warga setempat. ***
