INDOBALINEWS - Heboh video asusila bule telanjang di Gunung Batur yang videonya viral di medsos juga membuat gerah Dewan Pimpinan Provinsi Pemuda Hindu Indonesia (DPP Peradah Indonesia) Bali.
Sekretaris DPP Peradah Indonesia Bali, I Ketut Eriadi Ariana mengajak seluruh masyarakat mengatakan aksi video asusila yang ditunjukkan seorang warga negara asing (WNA) di puncak Gunung Batur kembali menampar dunia kepariwisataan Bali, khususnya Bangli.
Pengakuan bersangkutan yang mengaku tidak mengetahui kawasan Batur sebagai kawasan yang disucikan masyarakat menjadi indikasi rendahnya tingkat literasi wisatawan terhadap destinasi wisata di Bali.
Baca Juga: Bule Tanpa Busana di Gunung Batur yang Viral di Medsos, Mengaku Sebagai Aktor Netflix
Menyikapi hal tersebut, I Ketut Eriadi Ariana mengajak seluruh masyarakat, utamanya pengelola destinasi wisata untuk menekankan sisi literasi terhadap suatu kawasan wisata, terlebih yang masuk sebagai kawasan suci.
"Kasus ini menjadi bukti bahwa sajian literasi kepariwisataan kita kurang baik, sehingga wisatawan yang datang justru berlaku di luar norma-norma krama Bali. Ini yang perlu digarap ke depan, informasi-informasi tentang destinasi kita harus lebih masif, apalagi di kawasan-kawasan yang disucikan dan situs-situs suci kita," katanya ketika ditemui di Denpasar, Selasa 26 April 2022.
Baca Juga: Tersinggung Dibentak , Ofran Pukul dan Kejar Seorang Warga Sumba dengan Pedang
Pemuda yang juga Jero Penyarikan Duuran Batur itu mencontohkan beberapa kasus yang bersumber dari kurangnya literasi kawasan wisata, misalnya kasus wisatawan yang naik ke palinggih-palinggih suci di Besakih dan Batukaru.
Juga pelecehan terhadap petirtaan di Monkey Forest Ubud beberapa tahun lalu. Sementara khusus untuk kawasan pariwisata Batur, kejadian senada juga sempat mengemuka berkali-kali, misalnya video aktivitas seksual oleh WNA yang viral awal tahun 2021 lalu.