Dari Ajang BBTF 2022: Perbanyak Event untuk Dorong Wisnus dan Wisman Berkunjung Pascapandemi

- 16 Juni 2022, 17:20 WIB
Ajang BBTF 2022 resmi dibuka pada Kamis 16 Juni 2022 di BICC di kawasan ITDC The Nusa Dua Bali.
Ajang BBTF 2022 resmi dibuka pada Kamis 16 Juni 2022 di BICC di kawasan ITDC The Nusa Dua Bali. /Dok BBTF dan Shira

Juga solusi bantuan kementerian untuk pemulihan ini harus diperhatikan sehingga percepatan bisa terlaksana.

Hal senada juga dikatakan oleh Ricky Wirjan, the Head of Strategic Marketing & Customer Experience Aviata inJourney atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia bahwa evet MICE bisa angkat kunjungan wisatawan secara signifikan.

 "Kunjungan wisatawan asing rata-rata setelah pintu internasional dibuka adalah 5.800 per hari dan 10.000 per hari untuk domestik. MICE events bisa angkat angka kedatangan secara signifikan,” tambah Ricky Wirjan.

Baca Juga: Benny Rhamdani: Persoalan PMI Sangat Komplek, Pemda Diharuskan Terlibat

Di bawah bendera perusahaan BUMN, gabungan mix industry ini menjadi angin segar di dunia pariwisata. PT Angkasa Pura I dan II, PT Hotel Indonesia Natour atau INA, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko atau TWC, serta PT Sarinah sebagai inisiatif baru yang terintegrasi melirik event internasional untuk dibawa ke Bali. 

Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) ke-8 resmi dibuka pada Kamis, 16 Juni 2022 dihadiri oleh pejabat, pemangku kepentingan pariwisata, sektor swasta dan asosiasi di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua.

Acara ini dipimpin oleh I Putu Winastra selaku Ketua Komite BBTF 2022 sekaligus Ketua DPD ASITA Bali, didampingi oleh 273 buyers dari 31 negara – terdiri dari 25 negara mengikuti secara offline dan 18 negara secara online, dan 181 sellers dari 13 provinsi, media lokal dan nasional, serta peserta pameran sebagai partisipan acara.

Baca Juga: Partai Nasdem Gelar Rakernas: Usung 3 Nama Figur Capres

Di kesempatan yang sama Rizki Handayani menyampaikan pentingnya narasi-narasi baru untuk "experiential tourism" berbasis "events" yang mengikuti trend global.

"Keterlibatan seluruh pihak pemangku kepentingan Bali berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif untuk berkomunikasi satu misi dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri untuk promosi ‘events' sangat strategis," jelas Rizki Handayani.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x