Soal kolaborasi ini disambut oleh Widya Sadnovic , Sekretaris Bidang Pariwisata TPPE / Direktur European Affairs I mewakili Kementerian Luar Negeri yang turut hadir dalam kesemapatan itu.
Ia menyampaikan ada 193 perwakilan di luar negri yang bisa menjadi mata rantai promosi.
"Travel Tourism Index sebagai barometer global mencatat Indonesia dari peringkat 44 ke 32. Artinya dalam waktu singkat jika koordinasi berjalan maksimal kita dapat merekrut tamu travellers terutama bisnis MICE lebih baik lagi”," ungkapnya.
Baca Juga: Pesta Kesenian Bali ke-44 Tahun 2022 Digelar: Pawai Pembukaan Libatkan 2.400 Seniman
Sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum & HAM Provinsi Bali, Anggiat Napitupulu menjabarkan sarana dan ketentuan sekaligus tantangan dalam penerimaan arus wisata serta permintaan tinggi jalur penerbangan sejak dibukanya pintu internasional.
"Visa on arrival untuk 72 negara dibarengi bebas visa 9 negara ASEAN adalah bagian dari komitmen untuk turut ambil andil dari pemulihan ekonomi melalui pariwisata," terang Anggiat Napitupulu.
Menutup jumpa pers, Ketua BBTF 2022 sekaligus ketua DPD ASITA Bali, I Putu Winastra menggaris bawahi keyboards conventional travel masih penting dan akan terus hadir bukan tergantikan teknologi.
Baca Juga: Keren! Ribuan Vespisties Sedunia Hidupkan Bali, Ramaikan 'Hari Raya Anak Vespa'
“Travellers mencari kenyamanan lewat persahabatan, storytelling dan budaya. Seperti art - ada hati dan rasa yang membuat hubungan network and trust tidak mudah tergantikan," jelasnya.