Penertiban Bule Nakal di Bali Harus Dilakukan Secara Bijak dan Selektif

- 16 Maret 2023, 20:31 WIB
Putu Ayu
Putu Ayu /Dok Rofi

INDOBALINEWS - Beberapa waktu belakangan sejumlah "bule nakal" membuat gerah pihak aparat di Bali dan berujung pada penertiban hingga deportasi.

Langkah penertiban dan penegakan hukum pada turis ‘bule nakal’ yang akan dilakukan aparat hukum dan Pemrpov Bali diharapkan tak akan mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bali. Khususnya, kunjungan dari Rusia dan Ukraina.

“Kami mendukung langkah penertiban. Apalagi yang jelas melanggar aturan dan merusak citra Bali, Langkah itu bukan hanya kepada wisatawan asal Rusia dan Ukraina,” kata Putu Astiti Saraswati, Direktur utama Toya Devasya Natural Hot Spring and Waterpark di Kintamani, Bangli, Rabu 15 Maret 2023.

Baca Juga: Suka Jastip Obat Impor? Waspada Hal Ini

Namun dia menegaskan, penertiban harus dilakukan secara bijak dan selektif. Jangan sampai menimbulkan efek balik yang membuat turis enggan datang ke Bali. “Sebab, Bali ini baru saja bangkit dari masa pandemi COVID-19,” tegasnya.

“Pariwisata itu sektor yang sensitif karena menjual jasa. Apalagi di era digital sekarang yang banyak orang percaya informasi hoaks,” kata pengelola obyek wisata yang banyak dikunjungi oleh turis Rusia itu.

Dia khawatir berita penegakkan hukum atas pelanggaran oleh wisatawan Rusia dan Ukraina yang maksudnya baik akan dipelintir oleh pesaing Bali dan merugikan pariwisata Bali.

Baca Juga: Makin Tegas! Imigrasi Denpasar Sudah Deportasi 15 WNA

Seperti diberitakan, pemerintah provinsi Bali akan melakukan penertiban turis nakal yang sebgain besar diduga berasal dari Rusia dan Ukraina viral.

Pelanggaran itu tidak hanya dalam hal lalu lintas yang jamak terlihat di jalanan di Bali seperti tidak menggunakan helm pengaman kepala dan tanpa surat-surat berkendara. Namun ternyata mereka melakukan pelanggaran hukum yang lebih serius berupa penyalahgunaan visa kunjungan.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x