Termasuk Kementrian Luar Negeri yang bergabung untuk pertama kalinya menghubungkan para operator atau buyer dunia ke Bali dan destinasi Indonesia.
"Saat ini terdapat 189 sellers yang telah registrasi dari target kita hingga bulan Juni sebanyak 250 sellers - bertemu bisnis dengan 350 buyer dari 44 negara untuk ramaikan acara trade show kebanggaan Indonesia ini," ujar I Putu Winastra.
Baca Juga: Jelang Ramadan 2023, Hasil Survei Ungkap Siapa E-Commerce Pilihan Pengguna?
Lebih lanjut dikatakannya dengan keberadaan para top ranking pengelola hotel seperti Marriott International group, Hyatt group, Archipelago group, Swiss-bell hotel dan operator peringkat tinggi lainnya sebagai seller, ini membuktikan rasa percaya pemain besar industri pariwisata untuk manfaat dan impak positif meraih potensi pasar lewat BBTF 2023.
Selain itu ada 12 pemerintah daerah, destinasi Indonesia seperti DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Makasar, Tana Toraja turut hadir.
Baca Juga: Bandara Ngurah Rai Bali Resmikan Concordia Lounge Di Terminal Internasional
Mengacu pada respon registrasi buyers dunia lewat negara-negara dengan kontribusi besar dari Eropa, Timur Tengah, negara ASEAN, Australia, Amerika dan Asia secara keseluruhan membuat jajaran BBTF yang diinisiasi oleh ASITA Bali Chapter ini semakin mantap melangkah.
“Kita miliki acara trade show bertaraf dunia di Indonesia yang diadakan oleh anak bangsa, menghemat devisa - jadi bukan kita berjualan ke luar negeri namun acara ini membuat pembeli datang ke Indonesia. Di indonesia saja," imbuhnya.
Baca Juga: All England 2023: Termasuk Indonesia 3 Negara Ini Sudah Amankan Gelar
Merespon permintaan pasar, tahun ini BBTF pun perkenalkan exhibitors (sellers) dengan konsep pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) dan pengembangan topik wisata kesehatan dengan mengangkat wellness serta medical tourism yang sedang hangat dibahas.