Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR di Bali: HBS Ajak Masyarakat Waspadai Polarisasi

- 31 Mei 2022, 20:51 WIB
Sosialisasi empat pilar kebangsaan Haji Bambang Santoso (HBS) di Masjid Al Fattah Jimbaran Badung Bali Selasa 31 Mei 2022.
Sosialisasi empat pilar kebangsaan Haji Bambang Santoso (HBS) di Masjid Al Fattah Jimbaran Badung Bali Selasa 31 Mei 2022. /Nila Indobalinews

 

INDOBALINEWS - Polarisasi atau terbelahnya masyarakat terjadi di berbagai tingkatan.

Senator H. Bambang Santoso, MA atau dikenal dengan panggilan HBS mengatakan polarisasi bahkan hingga ke tempat yang lebih kecil lagi.

"Mengerucut terus dipecah pecah. Dan itu terus berulang agar masyarakat terpecah belah dan ini sifat yang diwariskan oleh penjajah. Ini bukan tradisi yang sesungguhnya dan bukan ajaran Islam," ujar HBS saat acara sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR di depan para guru agama Islam, guru TPA dan penyuluh agama Islam se Badung Bali, di Masjid Al Fattah Taman Griya Jimbaran Badung Bali Selasa 31 Mei 2022.

Baca Juga: Magister Terapan Pariwisata PNB Gelar GTISee 2022, untuk Wujudkan Green Tourism

Lebih lanjut kata HBS mengatakan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan salah satunya diakibatkan karena agama sering disebut sebagai politik identitas dan hanya pantas di wilayah private semisal tempat ibadah saja.

"Akibatnya terjadi polarisasi masyarakat yang semakin meningkat. Padahal tidak ada satu tesis pun yang menyebutkan Pancasila itu bertentangan dengan agama. Juga tak ada satu pun dari 5 sila dalam Pancasila ini yang bertentangan dengan agama," imbuh HBS didampingi Ketua Yayasan Masjid Al Fattah H.Jaka Sujana dan H.Sahuri, Pengurus Yayasan Al Fattah.

ZBaca Juga: Seorang Pecalang tak Sengaja Melihat Nyoman Tergantung di Pohon Ketapang saat Melintas di Tanah Kosong

Bahkan, lanjut HBS,  polarisasi kerap terjadi hingga ke tempat yang lebih kecil lagi.

"Jangan mau dipecah belah,  Umat Muslim harus bersatu. Dan selalu ingat bahwa yang harus dimodernisasi bukan agamanya karena agama telah sempurna. Yang harus dimodernisasi adalah cara kita beragama mulai dari pemahaman agar beragama yang tegak lurus. Jangan liberal dan jangan radikal. Islam yang teguh dan lurus," sambungnya lagi sambil menambahkan bahwa tugas setiap kita untuk dapat menyatukan umat.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x