Semakin Miskin Negara, Semakin Agama Dianggap Penting

- 10 Oktober 2021, 15:10 WIB
Denny JA
Denny JA /Satupena

INDOBALIEWS - Samakin miskin atau tidak sejahtera suatu negara, agama semakin dianggap penting oleh populasi di negara itu. Demikian hubungan antara arti penting agama dengan tingkat ekonomi atau kesejahteraan suatu nergara, menurut hasil survei Gallup 2009 terhadap 150 negara.

Hasil survei itu dikutip Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, dalam website seminar Obrolan HATI PENA #8, bertema “Merebut Tafsir: Gugatan atas Sesembahan Perempuan”, Mingu, 10 Oktober 2021 di Jakarta.

Menurut siara pers di Jakarta, acara yang diadakan oleh Satupena ini dilatarbelakangi posisi perempuan dalam Islam, yang di banyak negara masih harus berjuang demi kesetaraan.

Baca Juga: Gerindra Sampaikan Alasan Prabowo Maju Pilpres 2024

Sebagai nara sumber acara ini adalah Lies Marcoes, penulis buku Merebut Tafsir dan Direktur Rumah Kitab. Pemandu acaranya, Amelia Fitriani dan Anick HT.

Denny menanggapi buku Merebut Tafsir karya Lies Marcoes, dengan menyatakan bahwa perjuangan demi kesetaraan gender bukan hnya perjuangan kelompok wanita, tetapi juga perjuangan manusia.

Jika yang menghalangi kesetaraan  gender di ruang publik adalah struktur sosial, struktur itu harus diubah.

“Sedangkan, jika yang menghalangi adalah teks agama atau tafsir kitab suci, tafsir itulah yang harus direbut,” ujar Denny.

Baca Juga: Partai Pelopor Berganti Nama Menjadi Partai Perkasa, Siap Ikut Pemilu 2024

Halaman:

Editor: Riyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x