Ahmad Gaus: Puisi Ditakuti, karena Punya Kekuatan untuk Mendobrak

- 14 November 2021, 15:36 WIB
Ahmad Gaus, Dosen, Penulis, dan Penyair.
Ahmad Gaus, Dosen, Penulis, dan Penyair. /Satupena

 

INDOBALINEWS - Kata-kata di dalam puisi memiliki kekuatan transenden, kekuatan ilahiyah. Maka puisi di masa lalu sangat ditakuti oleh rezim berkuasa, karena memiliki kekuatan untuk mendobrak.

Hal itu diungkapkan dosen, penyair, dan penulis Ahmad Gaus AF, dalam membaca puisi pada Obrolan Hati Pena #14 di Jakarta, Minggu, 14 November 2021.

Acara bertema “Bagimu Negeri, Kunyalakan Puisi: Memperingati Hari Pahlawan” itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena dengan pemandu acara Elza Peldi Taher dan Swary Utami Dewi.

Baca Juga: Denny JA: Zaman Sulit Tak hanya Lahirkan Pahlawan, tapi Juga Puisi Gemilang

Ahmad Gaus menjelaskan, perjuangan Indonesia mencapai kemerdekaan itu mengalami tahapan transformasi. Dulu, perjuangan melawan penjajah dipimpin oleh raja dan bangsawan.

Tapi, pada awal abad ke-20, perlawanan kepada penjajah beralih ke kalangan terdidik, cendekiawan, dan sastrawan.

“Metode perlawanan pun diubah, melawan penjajah dengan senjata intelektual. Di sinilah puisi mengambil peran,” kata Gaus tegas.

Sampai-sampai ada yang mengatakan, Indonesia merdeka karena puisi.

Halaman:

Editor: Riyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x