Sarkas, Potret Kegelisahan OPX Saat Pandemi

- 12 Mei 2022, 20:35 WIB
OPX dan tim produksi saat berbincang tentang 'Sarkas' di warung Kubu Kopi Denpasar, Kamis 12 Mei 2022.
OPX dan tim produksi saat berbincang tentang 'Sarkas' di warung Kubu Kopi Denpasar, Kamis 12 Mei 2022. /Dok Roky

"Banyak eksperimen juga. Ada elektrik juga, lirik agak-agak gelap. Dari sound banyak eksperimen, tapi sudah cukup puas," ujarnya.

Baca Juga: Jatuh dari Kapal Australia Menuju Vietnam, WNA Turki Terdampar di Perairan Bali

Karena itu dia berharap album Sarkas bisa diterima di industri musik. Juga bisa menghadirkan kembali nuansa musik grunge 90an.

Sementara itu produser OPX Jitro Stephen mengatakan model-model di tahun 90ancakan digunakan dalam promosi Sarkas. Dimana kalau ingin promosi harus manggung dulu, berinteraksi dengam penonton.

Baca Juga: Kasus Goldcoin di Denpasar: Riski Adam Ajukan Permohonan Penundaan Pemeriksaan

"Kalau mau promosi band rock manggung, ketemu penonton n komunikasi. Kita juga pake online. Pertama yg kita mau coba manggung lebih sesuai genre ini," ucap Jitro.

Pengamat musik Rudolf Dethu menyebut, single karya OPX dikemas dalam sound yang berat dengan bersabdar pada kekuatan beat drum, chord dan notasi yang cenderung ‘gelap’.

Baca Juga: Perempuan Praktisi Falun Dafa Cari Suaka, Sudah 5 Tahun di Bali Akhirnya Pilih Pulang Sukarela ke Taiwan

“Nuansanya begitu suram dan suli menemukan nuansa keceriaan,” katanya. Melalui album ini, OPX telihat ingin melepaskan diri dari band The Wheels yang pernah digawanginya sebgai vokalis yang lekat dengan musik klasik rock.

“Ia mencoba lebih jujur dengan dirinya sendiri dan memainkan apa yang lebih pas dengan karakter suaranya," kata Dethu. ***

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x