Pesta Kesenian Bali ke-44 Tahun 2022 Digelar: Pawai Pembukaan Libatkan 2.400 Seniman

- 13 Juni 2022, 16:04 WIB
 Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 Tahun 2022 secara resmi dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D pada Minggu 12 Juni 2022.
Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 Tahun 2022 secara resmi dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D pada Minggu 12 Juni 2022. /Dok Humas Pemprov Bali

 

INDOBALINEWS - Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 Tahun 2022 secara resmi dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D pada Minggu 12 Juni 2022.

Pada acara pembukaan yang digelar di Kawasan Niti Mandala Renon Denpasar, Tito didampingi oleh Gubernur Bali, Wayan Koster.

Tito Karnavian yang mewakili Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bali yang dipimpin oleh Gubernur Bali, Wayan Koster dan seluruh masyarakat Bali, karena pandemi Covid -19 di Bali telah berhasil dikendalikan dan melandai.

Sehingga kegiatan Pesta Kesenian Bali ke-44 bisa dilaksanakan sebagai moment penting untuk membangkitkan ekonomi Bali yang sempat terdampak selama 2 tahun akibat Covid-19.

Baca Juga: Welcome Home Eril, Kedatangan Jenazah Disambut Salawat dan Air Mata

"Melandainya pandemi Covid-19 juga berkat kerja keras Gubernur Bali dan seluruh stakeholder di dalam mempercepat vaksinasi. Dimana vaksinasi di Bali paling tercepat dari seluruh Provinsi di Indonesia, demikian pula dengan vaksin boosternya paling tertinggi di Indonesia," ujar Tito Karnavian.

Lebih lanjut disampaikannya tema Pesta Kesenian Bali yang mengangkat Danu Kerthi: Huluning Amreta yang mengandung makna Memuliakan Air sebagai Sumber Kehidupan dinilai sangat tepat oleh Menteri Dalam Negeri.

Karena air telah menjadi bagian kebutuhan hidup Kita sehari-hari. "Jika Kita salah mentreatment air, maka hal tersebut juga akan menjadi malapetaka bagi kehidupan, seperti tanah longsor, banjir dan lainnya. Kemudian apabila tidak ada air, maka Kita dan seluruh mahluk hidup akan mati, untuk itu air harus dimuliakan,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x