Pameran Tunggal Keenam Teja Astawa Lebih Detail dan Kompleks

- 10 September 2020, 16:51 WIB
kiri-kanan: Teja Astawa, Nicolaus F. Kuswanto dan Yudha Bantono/ Frans Gandhi
kiri-kanan: Teja Astawa, Nicolaus F. Kuswanto dan Yudha Bantono/ Frans Gandhi /

INDOBALINEWS – Ketut Teja Astawa, menggelar pameran tunggal keenam “Terbahak Kritis Estetis ala Teja Astawa”, Jumat, 11 September 2020 di Galeri Zen1, Pertokoan Tuban Plaza No.50, Jalan Baypass Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung.

Menurut Nicolaus F. Kuswanto selaku pemilik Galeri Zen1, pameran keenam Teja Astawa awalnya akan diadakan pada Art Moment di Jakarta Mei 2020 lalu. Namun kondisi akhirnya pameran yang berakhir pada 1 Oktober 2020 ini diadakan di Bali.

Baca Juga: Memasak, Tradisi Unik di Tanjung Benoa saat Galungan dan Kuningan

“Bukan memaksakan kehendak di tengah pandemi mengakan pameran tapi ini sudah kami persiapkan setahun ini,” katanya saat sesi jumpa pers yang berlangsung di Retro Cafe Sanur. Rabu, 10 September 2020.

Teja Astawa akan memarkan belasan karya dan terbagi atas, lima karya terbaru dari tahun 2019-2020, lima karya sebelumnya dari tahun 2006, dua karya lawas sebagai penanda perjalanan karier melukis Teja Astawa, serta beberapa karya Teja dari kolektor.

Baca Juga: Bentuk Rumah Tradisional Jawa yang Kian Langka

Seluruh karya Teja Astawa dikuratori oleh Kurator Eddy Soetriyono dan menampilkan ukuran yang berkisar dari 50 x 40 sentimeter hingga 180 x 300 sentimeter.

Pameran tunggal kali ini berbeda dari sebelumnya baik dari segi tema dan penggarapannya. Beberapa pameran solo yang telah digelar Teja Astawa terdahulu yaitu, TW(IN)SIDE (2013) di Galeri Kendra, Seminyak, A Glimpse Back Into the Past Early Paintings of Ketut Teja Astawa (2012) di Art Temporary Space, Plaza Senayan, Jakarta, Fragments of Subconscious Memory (2011) di Tonyraka Art Gallery, Ubud, Batman Forever (2009) di Sunjin Gallery, Singapura, Works of Ketut Teja Astawa (2008) di Galeri Roemah Roepa, Jakarta.  Jika dahulu Teja lebih menonjolkan kesan sederhana dengan objek yang lebih besar, kini justru lebih kompleks yang didominasi oleh objek-objek kecil.

Baca Juga: Erik Sondhy Keluar dari Zona Nyaman, Karena Merasa Sudah Cukup

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x