Erupsi Gunung Ibu Halmahera Barat, 1.554 Dievakuasi ke Pengungsian

- 22 Mei 2024, 07:09 WIB
Suasana di tempat pengungsian korban erupsi Gunung Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, pada hari Senin (20/5/2024).
Suasana di tempat pengungsian korban erupsi Gunung Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, pada hari Senin (20/5/2024). /ANTARA/Abdul Fatah/

 

 

INDOBALINEWS - Tim gabungan hingga Rabu 22 Mei 2024 telah mengevakuasi 1.554 warga ke pengungsian akibat erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat.

Gunungapi Ibu yang telah dinaikkan statusnya menjadi level IV atau ‘Awas’ sejak Kamis (16/5) masih sering mengalami erupsi hingga Senin 20 Mei 2024.  Erupsi yang terakhir terjadi pada pukul 11.36 WIT, dimana tinggi kolom abu mencapai 5.000 meter dari kawah puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.

Menurut Abdul Muhari, Ph.D. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, pada Sabtu (18/5), Gunungapi Ibu mengalami dua kali erupsi pukul 20.08 WIT dan pukul 20.34 WIT.

"Erupsi yang pertama terekam dengan tinggi kolom abu hingga 4.000 meter di atas puncak berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 9 menit 12 detik," ujar Abdul Muhari dalam pernyataan resmi.

Baca Juga: Lebih dari 60% Terumbu Karang di Dunia Alami Pemutihan Akibat Kenaikan Suhu

Adapun pada erupsi yang kedua pada pukul 20.34 WIT, tinggi kolom abu teramati setinggi 1.000 meter dari puncak kawah berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 2 menit 7 detik.

Suara gemuruh dan dentuman juga terdengar hingga Pos Pengamatan Gunungapi, yang disertai kilatan petir dalam kolom erupsi. Hal itu sempat membuat masyarakat panik.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah