INDOBALINEWS - Lonjakan penonton World Superbike (WSBK) yang diprediksi sampai puluhan ribu, harus diantisipasi dengan penyesuaian jumlah peralatan medis.
Peralatan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) yang kita miliki saat ini, kata Direktur RSUD Mataram, dr. Hj. Eka Nurhayati, hanya miliki running dua kali dengan kapasitas 60.
"Penambahan peralatan mesin PCR ini, menjadi sesuatu yang mutlak," katanya.
Baca Juga: Guide yang Berusaha Selamatkan Wisatawan di Nusa Penida Akhirnya Ditemukan Meninggal
Penempatan perlatan mesin PCR ini, katanya, tidak hanya di rumah sakit yang tersedia.
"Tetapi perlatan ini, nantinya akan ditempatkan di kawasan Sirkuit," ungkapnya.
Pelayanan ini, tutur Eka Nurhayati, tentunya membutuhkan penanganan yang ekstra dalam memeriksa kondisi kesehatan penonton dengan daya dukung peralatan.
Baca Juga: Diduga Motif Asmara, Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan petugas dan perlatan yang dimiliki oleh RSUP dengan EO-nya," jelas Eka Nurhayati.
Perlu diketahui juga, papar Eka Nurhayati, semua petugas berikut perlatan medis lainnya, sudah harus tersedia sebelum event balap ini berlangsung.
"Dengan petugas dan perlatan yang tersedia dibanyak tempat, tentunya akan memudahkan penonton untuk melakukan pemeriksaaan," terangnya.
Baca Juga: Luhut: Presiden Joko Widodo Minta Harga Tes PCR Rp300 Ribu Berlaku 3x24 jam
Penonton yang ingin menyaksikan balapan ini, tambahnya, tentunya tidak ingin waktunya tersita karena lamanya proses pemeriksaan.
"Inilah yang harus diantisipasi, sehingga kita tidak ingin juga mengecewakan penonton yang rata-rata datang dari tempat yang jauh," tuturnya.
Baca Juga: Panglima TNI dan Kapolri, Tinjau Kesiapan Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai
Karenanya, ungkap Eka Nurhayati, sangat diharapkan peran serta dan dukungan dari semua petugas dari rumah sakit yang ada di NTB ini. *