INDOBALINEWS - Sebanyak 68 peristiwa bencana terjadi di Provinsi Bali pada periode 1 hingga 30 September 2023 yang tersebar di 9 Kabupaten/Kota. Bencana tersebut menyebabkan 4 orang terluka dan kerugian materi Rp2,4 miliar dengan rincian 13 bangunan rusak berat, sarana pendidikan, 5 rumah ibadah, sarana kesehatan serta 5,34 Ha hutan/lahan rusak.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin jumlah kejadian bulan ini meningkat dibandingkan dengan kejadian bencana di Bulan Agustus 2032 lalu.
Dikatakan Made Rentin, perhatian lebih serius pada bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) meningkat dari bulan sebelumnya.
Baca Juga: Transfer Pemain Liga 1: Barito Putera Dikabarkan Incar Gelandang Dewa United
"Dan menjadi bencana paling dominan terjadi bersama kebakaran gedung/pemukiman di sepanjang Bulan September yaitu masing-masing dengan persentase 39,7%," ujar Rentin dalam pernyataan resminya Minggu 8 Oktober 2023.
Kejadian kebakaran hutan & lahan terbanyak di wilayah Kabupaten Karangasem (13), disusul Kabupaten Buleleng (5) dan Bangli (5).
BBMKG Wilayah III Denpasar pada 30 September lalu memperingatkan waspada potensi kekeringan di wilayah Bali bagian utara, barat, selatan, dan timur.
Baca Juga: Beta Gibran Bali Dideklarasi, Yakin Pemilih Milenial Kunci Kemenangan di Pemilu 2024
Sementara itu sepanjang Bulan September, BPBD Provinsi, BPBD kab/kota se-Bali, dan PMI telah mendistribusikan air bersih sedikitnya 300 ribu liter ke wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan di Kabupaten Buleleng, Jembrana, Bangli dan Karangasem.
Diimbau kepada masyarakat untuk selalu mewaspadai kebakaran hutan dan lahan dengan tidak melakukan aktivitas pembakaran tanpa pengawasan dan hemat penggunaan air bersih.***