Di Wolo Lodo, jenis ternak yang dikembangkan ialah kambing peranakan etawah (PE). Sekiranya sudah ada 17.000 ekor kambing PE yang merupakan bantuan pemerintah dan telah berkembangbiak.
Pada ladang tersebut, pemerintah juga menyediakan fasilitas pagar keliling dengan sumber air yang menggunakan tenaga surya.
Ranch ternak berikutnya yang mendapatkan intervensi Pemkab Nagekeo ialah ranch ternak di Desa Totomala, Kecamatan Wolowae.
Untuk ladang tersebut, pemerintah sedang mengupayakan pagar keliling dan penggunaan teknologi untuk penyediaan air.
Baca Juga: Upaya Stabilkan Harga Bahan Pokok Jelang Nyepi, Polresta Denpasar Gelar Operasi Pasar
Dinas terkait pun berencana untuk membuat kebun penghijauan pakan ternak bersama kelompok pengelola.
Sedangkan ranch berikutnya yang disiapkan pemerintah daerah yakni ladang ternak di Lape, Kecamatan Aesesa.
Di kawasan tersebut, pemerintah akan membuat pagar keliling untuk bisa melokalisasi ternak warga di dalamnya. Nantinya, pemerintah akan menyediakan sumber air dan pakan.
Selain meningkatkan produktivitas peternakan melalui pengembangan ranch ternak, Pemkab Nagekeo juga mengatasi isu permasalahan lahan di daerah irigasi dengan membangun kandang pembiakan dan penyediaan sapi.
Baca Juga: BRI Liga 1: Persib Bandung Intip Celah Tempel Ketat Bali United Saat Jumpa Persela Lamongan