TIM Dosen FP Unwar Dampingi Anak Kurang Mampu Kembangkan Produk Susu Kedelai

- 31 Desember 2022, 22:24 WIB
TIM Dosen FP Unwar peduli anak kurang mampu
TIM Dosen FP Unwar peduli anak kurang mampu /Dok. Muliartha

 

  

INDOBALINEWS - Langkah terpuji diperlihatkan Tim Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa Bali yakni mendampingi langsung anak-anak kurang mampu di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Singaraja Buleleng, Bali mengembangkan produk susu berbahan dasar kedelai dan jagung.

Baca Juga: Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru Harus Mendapat Izin Polisi

Pendampingan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anak -anak yang bernaung di Yayasan Ananda Seva Dharma tersebut dengan memanfaatkan bahan lokal.

“Susu kacang mengandung nutrisi yg tinggi, protein, karbohidrat, lemak dan beberapa mineral. Susu kacang kedele dan susu jagung manis dapat sebagai minuman fungsional, dapat menggantikan susu sapi bagi yang intoleran terhadap susu sapi” kata Dr. Ni Made Ayu Suardani Singapurwa, STP., M.Si.selaku Ketu Tim Dosen di dampingi anggota tim Ir. I Made Kawan, MP., Ir. I Gusti Made Arjana, MP., dan Ir. Luh Suariani, MS disela-sela pelatihan di Buleleng pada Kamis, 29 Desember 2022.

Baca Juga: Kapolda Bali Pantau Pengamanan Perayaaan Malam Tahun Baru di GWK

Menurut pengelola Yayasan Ananda Seva Dharma, I Ketut Somiyasi, anak-anak sangat perlu diberi keterampilan membuat susu dari kacang-kacangan, agar mereka dapat menjual produk susu kacang-kacangan ini sebagai salah satu kegiatan kewirausahaan.

Ketut Somiyasi mengungkapkan bahwa anak-anak kurang mampu di Yayasan Ananda Seva Dharma telah banyak memiliki keterampilan dalam bidang pertanian, perikanan, dan peternakan.

Icon produk pertanian mereka beri nama Bionic. Dibidang pertanian, mereka membuat pupuk organic dengan proses fermentasi. Mereka juga memelihara ternak kambing dan  mereka memberikan pakan yang sudah difermentasi, dari hasil-hasil tanaman di sekitarnya.

“Anak-anak juga sudah terlatih dalam mengolah hasil pertanian menjadi beberapa produk yang diawetkan dan diolah menjadi produk pangan. Proses pengawetan yang telah dilakukan adalah membuat teh rosella, dan pengawetan cabe menjadi bubuk cabai” jelas Somiyasi.

Bahkan mereka telah bisa memasarkan produk mereka di pasar-pasar terdekat dan membuat sesuai pesanan. Pengolahan pangan membuat produk roti-rotian, beberapa jenis minuman juga telah mereka kuasai. Namun anak-anak belum pernah membuat susu kedele dan susu jagung manis.***

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x