Kominfo Telah Blokir 1,2 Juta Konten Pornografi Kurun Waktu 7 Tahun, Termasuk Punya Selebtwit Siskaeee

- 13 September 2023, 21:32 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria seusai membuka acara HUB.ID Partner Day x Nex-BE Fest di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu 13 September 2023.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria seusai membuka acara HUB.ID Partner Day x Nex-BE Fest di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu 13 September 2023. /Dok. Dafi

INDOBALINEWS - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) menuturkan telah memblokir konten pornografi seletwit Siskaeee.

"Itu sudah diblokir," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria seusai membuka kegiatan HUB.ID Partner Day x Nex-BE Fest di Nusa Dua, Badung, Bali,  Rabu 13 September 2023.

Ia menyebutkan bahwa Kominfo telah langsung mengambil tindakan yang tegas untuk konten dan situs pornografi yang sudah lama masuk negatif list yang ada di Kominfo. "Dan selalu dalam pemantauan," imbuhnya.

Baca Juga: Selebrasi Pratama Arhan Penuh Makna untuk Sang Istri di Kualifikasi Piala Asia U-23, Netizen: Bikin Baper

Dari data Kominfo sejak tahun 2016 hingga 11 September 2023, Kominfo telah melakukan pemblokiran konten pornografi yang mencapai 1.209.751. "Sudah 1,2 juta (konten pornografi) yang sudah diblokir," bebernya.

Ia mengatakan konten pornografi dan konten negatif lainnya masuk lewat bermacam-macam platform digital, terutama lewat media sosial dan Kominfo terus melakukan pemantauan dengan sistem yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kominfo yang mendeteksi konten-konten negatif yang nantinya dilakukan pemblokiran dan di-take down.

Baca Juga: Sinergi dan Kolaborasi Startup: HUB.ID Partner Day x Nex-BE Fest 2023 Dorong Ekonomi Digital di Bali

Kemudian, untuk memonitoring hal tersebut juga dibantu dengan sistem Artificial Intelligence (AI) milik Kominfo sehingga bisa terdeteksi dan langsung dilakukan pemblokiran.

"Mereka kan masuk lewat macam-macam platform, terutama lewat media sosial. Jadi, kita pantau terus sistem yang dibangun di Direktorat Jenderal Aptika. Itu cuma mendeteksi semua konten-konten negatif," ujarnya.

Halaman:

Editor: Ronatal Siahaan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x