Carik Walangati: Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah. (Alahing dewasa 3).
Dauh Ayu: Baik untuk membuat awig-awig, peraturan-peraturan atau undang-undang, baik untuk membangun. (Alahing dewasa 2).
Geni Rawana: Baik untuk segala pekerjaan yang menggunakan api. Tidak baik untuk mengatapi rumah, melaspas, bercocok tanam. (Alahing dewasa 2).
Kala Tampak: Tidak baik untuk dewasa nikah (perkawinan). (Alahing dewasa 3).
Baca Juga: Polemik Hare Krishna di Bali, Kementerian Agama Gelar Dialog bersama Majelis Desa Adat
Kala Upa: Baik untuk memulai mengambil/memelihara ternak (wewalungan). (Alahing dewasa 4).
Panca Prawani: Tidak baik dipakai dewasa ayu. (Alahing dewasa 2).
Salah Wadi: Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll. (Alahing dewasa 3).
Sedana Yoga: Baik untuk membuat alat berdagang, tempat berdagang, mulai berjualan karena akan murah rejeki. (Alahing dewasa 2).
Pararasan: Aras Kembang, Pancasuda: Tunggak Semi, Ekajalaresi: Buat Suka, Pratiti: Wedana.***