Polemik Hare Krishna di Bali, Kementerian Agama Gelar Dialog bersama Majelis Desa Adat

- 11 Agustus 2021, 19:06 WIB
Aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu yang dilakukan sekelompok umat Hindu yang menolak kehadiran Hare Krishna di Bali.
Aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu yang dilakukan sekelompok umat Hindu yang menolak kehadiran Hare Krishna di Bali. /ANTARA/Ayu Khania Pranisitha

INDOBALINEWS – Sekitar setahun ini terjadi penolakan terhadap kegiatan International Society for Krishna Consciusness (ISKCON) yang juga dikenal dengan Gerakan Hare Krishna oleh umat Hindu di Bali.

Penolakan tersebut lantaran ajaran yang dijalankan Hare Krishna meresahkan umat dan dinilai melecehkan agama Hindu di Bali yang lekat dengan adat, tradisi, dan upakara.

Merespons hal itu, Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu melakukan pendalaman terkait Hare Krishna di Bali.

Baca Juga: Ini Beberapa Rerainan Hindu di Bulan Agustus 2021

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tri Handoko Seto melakukan dialog dengan Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Rabu 11 Agustus 2021.

Pertemuan yang digelar di Kantor Majelis Desa Adat Provinsi Bali ini untuk menggali informasi dan pokok perkara berbagai permasalahan yang dihadapi umat Hindu, khususnya polemik Hare Krishna.

“Kita mendengarkan keseluruhan aspirasi dari masyarakat Hindu khususnya di Bali, agar solusi yang kita dapatkan nantinya benar-benar menjadi solusi yang terbaik dan terus menjadikan Bali sebagai barometer toleransi Indonesia,” kata Tri Handoko Seto, dikutip dari laman Kemenag. 

Kata dia selama ini Ditjen Bimas Hindu telah berkoordinasi secara aktif dengan berbagai lembaga pemerintah lainnya untuk menyusun skema penyelesaian permasalahan Hare Krishna.

Baca Juga: Persaudaraan Umat Hindu-Muslim di Buleleng Ademkan Suasana di Tengah Panasnya Kasus Desak Made

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x