Soal Kritik atau Penghinaan? Boni Hargens: Bukan Cara Menyampaikan, yang Penting Esensinya

- 25 Agustus 2021, 07:49 WIB
Pengamat politik Boni Hargens berbincang dalam podcast Refly Harun yang juga menghadirkan pakar hukum Bivitri Susanti.
Pengamat politik Boni Hargens berbincang dalam podcast Refly Harun yang juga menghadirkan pakar hukum Bivitri Susanti. /Tangkapan layar Youtube Refly Harun

INDOBALINEWS - Pengamat politik Boni Hargens mendambakan kritik yang memiliki esensi jelas agar kesadaran moral bangsa tetap terjaga.

“Bagi saya kritik itu bukan ancaman. Urusan sopan santun itu bukan hal yang ensensial, dan kritik itu bisa melahirkan hal yang positif, tidak akan pernah bersifat negatif,” kata Boni dikutip Indobalinews dari Youtube Refly Harun, Rabu 25 Agustus 2021.

Dia menyebut kritik berbeda dengan penghinaan dan hasutan, jadi esensinya itu yang membedakan, bukan modus.

Baca Juga: Deklarasi Sahabat Ganjar di 34 Provinsi untuk Pilpres 2024, Refly Harun: Tantangan Besar bagi PDIP

“Saya juga bukan orang yang terlalu suka dengan orang yang terlalu sopan santun. Karena bagi saya, suka atau tidak itu sangat fleksibel dan itu konsep yang longgar sekali," jelas Boni.

Tapi, esensi apa yang disampaikan apa yang dinyatakan, itu tidak akan bersifat longgar. Boni menambahkan kalau bicara dalam konteks kebaikan menurut hukum, itu bersifat mengikat dan ada ukurannya.

Dalam perbincangan yang juga menghadirkan Bivitri Susanti, pakar hukum yang juga dosen Sekolah Hukum Jentera itu, Boni menjelaskan kalau bicara kepentingan umum, ukurannya jelas yaitu konstitusi.

“Untuk membedakan satu kritik harus lihat substansinya, apakah itu untuk kebaikan atau tidak?” kata Boni.

Baca Juga: Cek Dua Gerai Lokasi Vaksin Presisi yang Dibuka Polres Badung

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Youtube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x